Rahasia tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan spritual emosional dan intektual
Rahasia
tahajjud untuk meningkatkan kecerdasan spiritual,emosional dan intelektual
Tahajud,
confidential to increase intelligence spiritual, emotional and intellectual
(Telaah analisis
pemikiran tokoh Yazid Al-Bustomi. Lc)
BAB I
1.
Kontek
penelitian
Dalam Islam,
shalat merupakan salah satu kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh setiap individu muslim. Shalat sebagai pilar islam
memberikan pelajaran kepada kita betapa pentingnya memperkuat basis keagamaan
atau religius kita dengan satu amal yang dikerjakan setiap hari dan setiap
malam.
Jika
bangunan Islam kita kokoh, segala bentuk upaya apapun yang coba memalingkan
kita takkan berhasil.Kita juga takkan pernah khawatir dan dan takut tersesat
jalan karena setiap hari kita diingatkan untuk shalat.[1]
Shalat
adalah titik sentral dasar curahan kebaikan serta lambang hubungan yang kokoh
antara Allah dan hamba-Nya. Mendirikan shalat merupakan salah satu rukun islam
yang menjadi kewajiban umat Islam. Kewajiban sholat ini merupakan hal yang
utama karena amal dari shalatlah yang akan dihisab pertama kali oleh Allah Swt
di akhirat nanti. Barang siapa yang shalatnya dikerjakan dengan baik maka
beruntunglah dia dan sebaliknya barang siapa yang shalatnya dinilai kurang,
maka kurangnya hanya bisa ditutup bila hamba tersebut punya simpanan shalat
sunnah. Selain itu Allah SWT menjadikan shalat sebagai pelindung manusia dari
perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar.[2]
Sebagian
dari kita telah sepakat bahwa segala sesuatu yang terjadi dan tersedia di muka
bumi tidak ada yang tiba-tiba, tanpa alasan, atau penuh kehampaan tiada makna
dan tujuan.Termasuk diantaranya bahwa segala sesuatu pasti memiliki sejarah
bagaimana sesuatu itu terjadi. Jika Al-Qur’an kita kenal dengan Asbabun Nuzul artinya latar belakang
atau alasan yang menyebabkan suatu ayat atau surah Al-Qur’an itu turun , meski
dalam Asbabun Nuzul yang kita kenal
sekarang tidak menghimpun seluruh ayat Al-Qur’an. Sedang dalam Hadist, ada yang
disebut dengan Asbabul Wurud, artinya
latar belakang mengapa hadis itu disebutkan pleh Rasulillah Saw.
Termasuk
dalam hal ini adalah salat Tahajjud.Salat Tahajjud memiliki latar belakang
tersendiri, mengapa harus dilaksanakan.Salat tahajjud pertama kali di syariatkan
setelah Nabi Muhammad mendapat wahyu. Nabi dinytakan oleh Allah dalam surah
Al-Muzzammil(yang berselimut) yang diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW.
Mengeletar dalam selimut setelah beliau mendapat wahyu yang pertama.[3]
Anjuran
shalat Tahajud kali perama terdapat pada surah Al-muzzamil ayat 1-10.
يَآيّهَا الْمُزَّمِّلُ, قُمِ الَّيلَ إلَآقَلِيْلَ إلاَّ
قَلِيْلاً, نِّصْفَهُ, أَوِانقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً , أوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ
الْقُرْءَا نَ تَرْتِيلاً, إِنّا سَنُلْقِى عَلَيكَ قَوْلاً ثَقِيلاً , إنَّ نَا شِئةَ
الَّيلِ هِىَ أشَدُ وَطْئا وَأقْوَمُ قِيْلاً , إِنَّ لَك فِى النَّهَارٍ سَبْحًا
طَوِيْلاً , وَآذْكُرِ اسْمَ رَبكَ وَتَبْتّل إِلَيْهِ تَبْتِيلاً , رَّبُّ
آلْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَىهَ إلاَّ هُوَ فَآ تَّخِذْهُ وَكِيلاً ,
وَآصْبِرْ عَلى مَا يَقُو لُونَ وآهْجُرْ هُمْ هَجْرًا جَمِيلاً
“Hai orang yang berselimut (Muhammad),bangunlah (untuk
sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya
atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. dan
bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.Sesungguhnya Kami akan menurunkan
kapadamu Perkataan yang berat.Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih
tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.Sesungguhnya kamu
pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).sebutlah nama Tuhanmu,
dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah Dia sebagai
Pelindung. dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka
dengan cara yang baik.[4]
Oleh karena itu , untuk mendapatkan pemahaman yang utuh
mengenai mengapa, kapan, bagaimana, dan untuk apa shalat tahajud disyariatkan,
kota perlu menyelami aspek sejarahnya, surah yang kali pertama turun adalah
Surah Al-Qalam dan Al-Muzzammil, merupakan surah ketiga yang turun sesudah
Al-‘Alaq dan Al-Qalam.[5]
Shalat malam (Tahajjud) merupakan kehormatan bagi seorang
muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang
hari, menghindarkanya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau tubuh,
menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga. Selain itu
, shalat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain, dimana bagi orang
yang mendirikan shalat tahajjud diberikan manfaat, yaitu keselamatan dan
kesenangan di dunia dan akhirat, antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya
keimanan, akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya,
setiap perkataanya menandung arti dan dituruti oleh orang lain, akan
mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya,
dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalannya
di tangan kanannya, dimudahkan hidabnya, berjalan di atas shirat
bagaikan kilat[6]
Menurut Yazid Al bustomi dalam bukunya Ragam Pantangan
& Anjuran Shalat Tahajud juga mengatakan bahwa shalat tahajjud merupakan
salah satu shalat sunnah yang mempunyai fadhilah untuk kembali mendekatkan diri
kepada Allah swt. Hal ini sebuah
hadist yang menyebutkan bahwa Rasullulah saw bersabda sebagaimana berikut[7]:
عَنْ ناَ فِعٍ اَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ قاَلَ رَسُوْ لُ اللهِ صَلىَّ
الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلُّوْا فىِ بُيُو تِكُمْ وَلا تَتَّخِذُوْ هاَ قُبُوْ
رًا
“Dari
Nafi’ dikatakan bahwasanya Abdullah ibnu Umar pernah berkata: “Rasulullah SAW
pernah bersabda: “Kerjakanlah shalat sunnah di rumah kalian masing-masing, dan
janganlah menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan”[8]
Dalam
Al-Qur’an banyak sekali ayat yang memrintah atau menekankan pelaksanaan shalat Tahajjud bagi seluruh umat
muslim. Namun, ayat-ayat tersebut cenderung diremehkan, tidak dihiraukan dengan
berbagai bentuk. Sehingga, sangat sedikit kaum muslim yang melaksanakan shalat
tahajjud. Ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Meremehkan janji tempat terpuji
Tentang hal ini, Allah Swt berfirman :
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْبِهِ
نَافِلَةً لَّكَ، عَسى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajyd (sebagai suatu
ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang
terpuji.[9]
Ayat
tersebut dengan tegas mengatakan bahwa seorang yang mengerjakan tahajjud akan
diberi tempat terpuji oleh Allah Swt. Bentuk tempat terpuji yang dimaksud
bermacam-macam, antara lain :
a.
Rizqi yang
luas, sehingga hidupnya sejahtera
b.
Dihormati oleh
orang-orang sekelilingnya
c.
Tercapai segala
hasrat dan cita-citanya
d.
Ditinggikan
derajat sosialnya ditengah masyarakat, sehingga ia disegani dan dijadikan
panutan oleh banyak orang.
e.
Lancar segala
urusannya.
f.
Selamat dari
berbagai mara bahaya
g.
Diberi
keturunan yang shalih dan sholihah
Kepada
orang yang sholat tahajud Allah bersaksi atas mereka adalah orang yang beriman,
kesaksian Allah adalah kesaksian yang inti. Apabila seseorang menurut Allah
dicatat sebagai orang yang baik, tentu saja seluruh varian kehidupan dan
nasibnya akan terus menerus menjadi orang yang baik. Karena itulah, sangat
penting bagi Anda untuk menyembah kepada Allah dengan hati yang total tengah
malam, agar Allah bersaksi bahwa kita adalah hamba-Nya yang beriman dan ta
pernah melakukan hal-hal yang fatal.[10]
Allah
berfirman :
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا
سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ ،تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ
الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنفِقُونَ ،فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا
أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Orang-orang
yang berimandenganayat-ayat kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan
dengan (ayat-ayat kami), maka mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta
memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri.Lambung mereka jauh dari
tempat tidurnya, mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh
harap, dan mereka menginginkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada
mereka. Maka, tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untk mereka
yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap
apa yang mereka rasakan.[11]
2.
Fokus
penelitian
Berdasarkan
uraian tersebut diatas maka peneliti merumuskan masalah pokok yang dikaji
secara seksama yaitu :
1)
Bagaimana
pengaruh sholat Tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan spiritual?
2)
Bagaimana
pengaruh sholat Tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan emosional?
3)
Bagaimana
pengaruh sholat Tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan intelektual?
3.
TujuanPenelitian
Setiap
permasalahan memerlukan pemecahan suatu masalah mempinyai tujuan yang ingin
dicapai, tujuan inilah yang memberikan arah dalam memecahkan permasalahan
sebagai berikut :
1)
Untuk
mengetahui pengaruh
sholat tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan spiritual.
2)
Untuk
mengetahui pengaruh
sholat Tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan emosional.
3)
Untuk
mengetahui pengaruh
sholat Tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan intelektual.
4.
Kegunaan
penelitian
1)
Secara teoritis
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka memperkaya
khazanah keilmuan ataupun wawasan akan pentingkan sholat tahajjud pada
masyarakat umumnya dan penulis khususnya.
2)
SecaraPraktis
Penelitian
ini diharapkan bisa menberi pelajaran dalam mengamalkan dari implementasi
sholat tahajud di dalam meningkatkan kecerdasan spiritual, emosional
dan kecerdasan intelektual.Khusus bagi penulis dan pembaca
umumnya.
5.
Batasan
Istilah
Untuk
lebih terarahnya pembahasan dan sekaligus guna menghindari kesalahpahaman mengenai maksud utama skripsi ini,maka penulis dipandang perlu untuk menjelaskan maksud istilah yang dipakai, sekaligus
merupakan batasannya. Adapun maksud yang terkandung adalah sebagai berikut:
1.
Tahajjud
Tahajjud
merupakan salat sunnat
yang dikerjakan Pada malam hari setelah terjaga dari tidur.Salat tahajjud
termasuk salat sunnat mu'akad (salat yang dikuatkan oleh syara').Salat tahajjud
dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Shalat
Tahajjud merupakan salah satu shalat sunnah yang mempunyai fadhilah untuk
kembali mendekatkan diri kepada Allah Swt. Hal ini sebuah hadist yang
menyebutkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda,:[12]
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَا رَكَ
وَتَعَا لى (اَىْ اَمْرُهُ) كُلَّ لَيْلًةٍ اِلَى سَمَا ءِ الدُّ نْيَاا حَتَّى
يَبْقى ثُلُثُ اللّيلِ الآخِرِ فَيَقُو لُ: مَنْ يَدْ عُوْ نِى فَأَ سْتَجِيْبُ
لَهُ وَمَنْ يَسْأ لُنِى فَاُعْطِيْهِ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَاَغْفِرُ لَهُ
“Tuhan kami menurunkan perintahnya ke langit dunia ini pada
tiap malam, ketika sepertiga malam yang terakhir, lantas Allah berfirman :
Barang siapa yang meminta kepada Ku aku akan memberinya. Dan barang siapa yang
meminta ampun padaKu, Aku akan mengampuni dosanya.[13]
2.
Kecerdasan Spiritual (SQ)
Setelah Daniel goleman dengan konsep “Emotional Quotient (EQ) nya mengguncangkan tradisi pemikiran lama yang menempatkan
kecerdasan intelektual atau rasional sebagai satu-satunya kecerdasan yang
menentukan keberhasilan hidupseseorang, baru-baru ini muncul pula suatu istilah
yang di kenal engan “Spiritual Quotient (SQ).
Spiritual Quotient atau kecerdasan spiritual (SQ)
merupakan temuan mutakhir secara ilmiah yang pertama kali digagas oleh Danah
Zohar dan Ian Marshall, masing-masing dari Harvard University dan Oxford
University melalui serangkaian penelitian yang sangat komprehensif. Dalam
bukunya yang sangat terkenal (SQ). danah Zohar dan Ian Marshal menjelaskan
bahwa yang dimaksud dengan kecerdasan spiritual adalah “kecerdasan menghadapi
dan memecahkan persoalan makna dan value,
yaitu kecerdasan untuk menentapkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna
yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan
hidup seseorang lebih bermakna dibaningkan dengan yang lain.SQ adalah landasan
yang diperlukan untukmemfungdikan IQ dan EQ secara efektif.Bahkan SQ merupakan
kecerdasan tertinggi kita.
Sedangkan di dalam ESQ, kecerdasan spiritual adalah
kemampuan untuk member makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan,
melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang
seutuhnya (hanif), dan memiliki pola pemikiran tauhidi (integraistik), serta
berprinsip “hanya karena Allah”[14]
3.
Kecerdasan Emosional (EQ)
Emosi adalah sebuah istilah yangsudah populer, namun
maknanya secara tepat masih membingungkan, baik dilakalangan ahli psokologi
maupun ahli filsafat.Oleh sebab itu kalau rumusan para psikologi tentang emosi
sangatbervariasi sesuai dengan orientasi teoritisnya yang berbeda-beda.[15]
Istilah kecerdasan emosi baru dikenal secara luas
pertengahan 90-an dengan diterbitkannya buku Daniel Goleman: Emotional
intelligence. Sebenarnya Golemen telah melakukan riset kecerdasan emosi
(EQ) ini lebih dari 10 tahun.Ia menunggu waktu sekian lama untuk mengumpulkan
bukti ilmiah yang kuat.Sehingga saat Goleman mempublikasikan penelitiannya,
Emosional Intelligencemendapat sambutan positif baik dari akademisi maupun
praktisi.
Goleman menjelaskan kecerdasan emosi (emotional
intelligence) adalah kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan
perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola
emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
Menggunakan ungkapan Howard Gardner, kecerdasan emosi ini selaras dengan ajaran
tokoh spriritual terbesar, pendiri filsafat illuminasi, Syihabuddin
Suhrawardi al-Maqul, “... beliau-Aristoteles-mulai berbicara kepada saya dalam
sebuah penampakan tentang gagasan bahwa manusia harus melakukan penyelidikan
pertama-tama mengenai (masalah) pengetahuan tentang realitas dirinya, dan
selanjutnya, menyelidiki (pengetahuan orang-orang lain) yang berada diluar
(realitas dirinya).
Kecerdasan emosi mencakup kemampuan kemampuan yang
berbeda, tetapi saling melengkapi , dengan kecerdasan akademik (academic
intelligence), yaitu kemampuan-kemampuan kognitif murni yang diukur dengan
IQ. Meskipun IQ tinggi tetapi bila kecerdasan emosi rendah tidak banyak
membantu.Banyak orang cerdas, dalam arti terpelajar, tetapi tidak mempunyai
kecerdasan emosi, ternyata bekerja bawahan orang yang IQ-nya lebih rendah
tetapi unggul dalam ketrampilan kecerdasan emosi.
Dua macam kecerdasan yang berbeda ini-kecerdasan
intelektual dan emosi-mengunggkapkan aktivitas bagian-bagian yang berbeda dalam
otak.Kecerdasan intelektual terutama didasarkan pada kerja neokorteks, lapisan
yang dalm evolosi berkembang paling akhir di bagian ats otak.Sedangkan
pusat-pusat emosi berada di bagian otak yang lebih dalam, dalam subkorteks yang
secara evolusi lebih kuno, kecerdasan emosi dipengaruhi oleh kerja pusat-pusat
emosi ini, tetapi dalam keselarasan dengan kerja pusat-pusat intelektual.[16]
4.
Kecerdasan Intelektual
Menurut Mahfudin Shalahudin (1989) di nyatakan
bahwa “intelek” adalah akal budi atau intelegensi yang berarti kemampuan untuk
meletakan hubungan dari proses berfikir. Selanjutnya, dikatakan bahwa orang
yang intelegent adalah orang yang dapat menyelesaikan persoalan dalam waktu
yang lebih singkat, memahami masalahnya lebih cepat dan cermat, serta mampu
bertindak cepat.
Istilah intelegensi, semula berasal dari bahasa
latin Intelligere yang berarti
menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Menurut William Stern, salah
seorang pelopor dalam penelitian inteleggensi, mengatakan bahwa intelegensi
adalah kemampuan untuk menggunakan secara tepat alat-alat bantu dan pikiran
guna menyesuaikan diri terhadap tuntunan-tuntunan baru. Sedangkan Leis hedison
Terman berpendapat bahwa intelegensi adalah kesanggupan untuk belajar secara
abstrak. Orang di katakan intelegensi jika orang tersebut mampu berfikir
abstrak dengan baik.
Jean piaget mendefinisikan intelect adalah akal
budi berdasarkan aspek-aspek kognitifnya, khususnya proses berfikir yang lebih
tinggi. Sedangkan intelegence atau intelegensi menurut Jean piaget diartikan sama
dengan kecerdasan, yaitu seluruh kemampuan berfikir dan bertindak secara
adatif, termasuk kemampuan mental yang kompleks seperti berfikir,
mempertimbangkan, menganallisis, mensintesis, mengevaluasi, dan menyelesaikan
persoalan.[17]
5.
Metode penelitian
Secara
umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Tedapat
empat kata yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan
tertentu. [18]
1) Pendekatan dan jenis penelitian
Penelitian ini merupakan
penelitian kepustakaan (library reseach), yaitu suatu cara kerja
tertentu yang bermanfaat untuk mengetahui pengetahuan ilmiah dari suatu dokumen
yang dikemukaan oleh ilmuan masa lalu maupun sekarang. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif sehingga menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata, catatan yang berhubungan dengan makna, nilai dan pengertian. Dalam
skripsi ini Peneliti menganalisis muatan isi dari objek penelitian yang berupa
dokumen yaitu Rahasia Tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan spiritual,
emosional, Intelektual (Telaah anlisis Pemikiran Yazid Al-Busthomi)
Skripsi ini menggunakan pendekatan filosofi yaitu suatu pendekatan
untuk menelaah dan memcahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan
metode filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan
tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata. Dalam pendidikan akan
muncul masalah-masalah tersebut diantaranya adalah tujuan pendidikan yang
bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai pandangan hidup. Nilai
dan tujuan hidup memang merupakan fakta, namun
pembahasannya tidak bisa dengan menggunakan cara-cara yang dilakukan
oleh sains, melainkan diperlukan suatu perenungan yang lebih mendalam.
Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan dilakkan melalui
metode berfikir radikal, sistematis dan menyeluruh tentang pendidikan, yang
dapat dilakukan melalui metode berfikir yang radikal, sistematis dan menyeluruh
tentang pendidikan, yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga model :
1.
Model
filsafat spekulatif
2.
Model
filsafat preskriptif
3.
Model
filsafat analitik
2)
Data dan Sumber data
Salah satu pertimbangan dalam
memilih masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Penelitian
kuantitatif lebih bersifat explanation (menerangkan, menjelaskan), karena itu
bersifat to learn about the people (masyarakat objek), sedangkan penelitian
kualitatif lebih bersifat understanding (memahami) terhadap fenomena atau
gejala sosial, karena bersifat to learn about the people (masyarakat sebagai
subyek)
Yang di maksud
sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana dapat diperoleh.[19]
Sumber data
dalam penelitian ini antara lain:
a. Sumber primer
Sumber primer yaitu hasil-hasil penelitian atau
tulisan karya penelitian atau teoritis yang orisinil.
1. Al- Bustomi, yazid, 2012, Tahajud untuk kecerdasan akademikmu. Jogjakarta :
diva pres
2. Al- Bustomi, yazid, 2012, Ragam Pantangan & Anjuran Shalat Tahajjud.
Jogjakarta : safirah
3. Al- Bustomi, yazid, 2015, Dasyatnya energi tahajud. Jogjakarta : Diva press
b. Sumber skunder
Sumbersekunderadalahbahan pustaka yang ditulis dan
dipublikasikan oleh seorang penulis yang tidak secara langsung melakukan
pengamatan atau berpartisipasi dalam kenyataan yang ia deskripsikan. Dengan
kata lain penulistersebut bukanpenemuteori.
1
Al- Qasam,
izzudin,2010, Rahasiasholat Malam, Jombang Jawatimur : Darul Hikmah
2
Ra’uf,
amrin,2011, Tips-tips mudah agar bisabangun malam, jogjakart, : Bening.
3
Muiz bin Nur,
Abdul, 2014, Mukjizat terapi shalat tahajud,cijantung-jakarta timur : Pustaka
makmur
4
Haq, Sabila, 2015,
Super Tahajjud, yogjakarta : Saufa
5
Muhyidin,
Muhammad, 2010, Misteri Sholat Tahajjud, jogjakarta : Diva Press
6
Mahmud, As’ad,
2015, #Tahajud notes Renungan dasyat penggugah semangat di pagi hari, Surakarta
: al-Qudwah
7
Waid, abdul,
2013, akibat-akibat fatal meremehkan shalat Tahajjud, jogjakarta : Diva Press
8
Qasim, Ahmad
Mustafa, 2008, Bukan Sholat Biasa, jakarta : Darul fadilah
9
Ginanjar
Agustian, Ary, 2003, ESQ, jakarta : Arga
10
Desmita, 2012,
Psikologi Perkembangan, Bandung : Rosda
11
Kurnianto,
Fajar, 2015, menyelamimaknaBacaanSholat, Jakarta : Quanta
3) Teknik Pengumpulan data
Dalam tehnik pengumpulan
data ini penulis melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a.
Observasi
Ilmu
pengetahuan mulai dengan observasi dan selalu harus kembali kepada observasi
untuk mengetahui kebenaran ilmu itu.
Observasi
dilaukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi
pada dalam kenyataan.
Dengan
observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan
sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain.
Observasi
juga dilakukan bila belum banyak keterangan dimiliki tentang masalah yang kita selidiki. Observasi diperlukan
untuk menjajakinya. Jadi berfungsi sebagai eksplorasi. Dari hasil ini kita
dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin
petunjuk-petunjuk tentang cara memecahkannya.[20]
b.
Dokumentasi
Dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan
, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk
tulisan, gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen
yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung,
film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam hal dokumen Bogdan
menyatakan “In most tradition of qualitative research, the phrase personal
document is used broadly to refer to any firt person narrative produced by an
individual ehich describes his or her own actions, experience and belief.[21]
4) Teknik analisis data
a. Konten analisis
Dalam penelitian kualitatif, terutama dalam
strategi verifikasi kualitatif, teknik analysis data ini dianggap sebagai
teknis analysis data yang sering di gunakan. Namun selain itu pula, teknik
analysis ini dipandang sebagai teknik analysis data yang paling umum. Artinya,
teknik ini adalah yang paling abstrak untuk menganalisis data-data kualitatif.
Content Analysis berangkat dari anggapan dasar dalam ilmu-ilmu sosial bahwa
studi tentang proses dan isi komunikasi adalah dasar dari studi-studi ilmu
sosial. Deskripsi yang diberikan para ahli sejak janis (1949), Berelson (1952)
sampai Lindzey dan Aronson (1968) tentang Content Analysis, selalu
menampilkan tiga syarat, yaitu : pbjektivitas, pendekatan sistimatis dan
generalisasi.
b.
Teknik analisis domain
Mendekati suatu masalah secara langsung,
dirasakan sulit apabila tanpa mengenal masalah tersebut secara umum. Analisis
domain mampu mengatasi kesulitan ini. Teknik analisis domain digunakan untuk
menganalisis gambaran-gambaran objek penelitian secara umum atau ditingkat
permukaan, namun relatif utuh tentang objek penelitian tersebut. Teknik
analisis Domain ini amat terkenal sebagai teknik yang dipakai dalam penelitian
ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari objek yang
diteliti, tanpa harus diperincikan secara detail unsur-unsur yang ada dalam
keutuhan objek penelitian tersebut. [22]
6.
Sistematika Pembahasan
Agar
skripsi ini nanti lebih terarah dan sistematis serta berkaitan antara
pembahasan masing-masing bab, maka perlu dibuat sistematika pembahasan, yaitu
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada
bab ini diuraikan latar belakang masalah yang diperlukan bagi pemahaman yang
memadai mengenai suatu permasalahan uang dibahas sebagai dasar pemikiran atau
pijakan dalam tulisan ini. Selanjutnya dikemukakan tentang konteks penelitian ,
fokus maslah yang menjadi pokok permasalahan, tujuan penelitian, batasan
istilah, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Dalam
bab ini penulis memaparkan deskripsi tentang obyek variabel yang diteliti.
Dalam hal ini pembahasan tentang tinjauan rahasia sholat tahajjud tinjauan
tentang implementasi sholat tahajjud dan berisi tentang review hasil penelitian
terdahulu.
BAB III : PAPARAN
HASIL TEMUAN KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang
penelitian, meliputi : pengertisn tentang Shalat Tahajjud dan hubungannya
dengan kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual.
BAB IV : ANALISIS
HASIL PENELITIAN
Dalam
bagian ini berisi analisis penulis tentang Rahasia Sholat Tahajjud dalam
meningkatkan kecerdasan spiritual emosional dan intelektual dan sjauh mana,
peran sholat tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan spiritual emosional dan
intelektual
BAB VI : PENUTUP
Dalam
bab ini akan di paparkan tentangkesimpulandan saran-saran.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Review Hasil Penelitian
Terdahulu
Berdasarkan telaah pustaka yang penulis lakukan, ada
beberapa skripsi yang memiliki kajian hampir sama dengan bahasan penelitian
ini. Dalam skripsi yang di tulis oleh Zeri Bastirul Firdlausy(2013) Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Universitas Hasyim Asy’ari(UNHASY) Tebuireng
Jombang, yang berjudul “Urgensi Sholat Tahajud dalam meningkatkan Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual”. Dengan metode penelitian Kualitatif.
Menyimpulkan bahwa pentingnya sholat Tahajud dalam segi manfaat jasmani dan
rohani yaitu Sholat Tahajud dapat membantu terbentuknya cakra mahkota menurut
tradisi india. Sehingga meningkatkan intuisi dan mengendalikan emosi serta
dapat menstabilkan hormon melatolin.
Ditinjau dari aspek religi, orang yang senantiasa
melaksanakan sholat Tahajjud akan mendapat rasa kedekatannya kepada Alloh Swt.
Selanjutnya , dia akan merasakan ketentraman bathin, kemudahan dalam menjalani
kehidupan karena semua hasil akhir dari usaha atau kerja kerasnya selalu
diserahkan kepada Alloh Swt untuk menentukannya dan dia juga akan mendapatkan
keseimbangan kehidupan lahir dan bathin.
Sehubungan dari peneltian ini, dalam skripsi Eva
sukarsih, yang berjudul “Konsep Shalat Khusyuk dalam presepektif Al-Qur’an
dalam meningkatkan kesehatan Jasmani dan Rohani”.jurusan Pendidikan Agama
Islam, fakultas Tarbiyah Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY)Tebuireng Jombang
tahun 2012 Metode penelitian Kualitatif.
Menurut skripsi ini, bervariasinya gerakan sholat
dengan segala kemanfaatnya didalamnya menjadikan sebuah kemanfaatan yang sangat
luar biasa salah satunya berkaitan dengan ketahanan otot yang terjadi pada otot
extensor punggung bawah. Gerakan ruku’dan i’tidal yang terjadi dalam gerakan
shalat wajib maupun sunnah mengakibatkan adanya kerja otot yang
berkesinambungan dan teratur, shalat adalah gerakan yang dimulai dari gerakan
berdiri kemudian membunngkuk sehingga tangan sampai pada lutut, dilanjutkan
dengan berdiri kembali dengan tuma’ninah atau khusyuk. Latihan fisik yang
ketahanan otot yubuh serta menghambat timbulnya penyakit.Maka dari itu dengan
melakukan shalat secara khusyuk, baik khusyuk bacaanya maupun khusyuk gerakan
dapat memberi efek positif pada kesehatan jasmani dan dapat mencegah datangnya
penyakit.entang manfaat shalat Tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan emosional
(EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).Skripsi yang kedua berfokus pada efek shalat
terhadap kesehatan jasmani dan ruhani. Setelah melihat dari kedua judul hasil
penelitian terdahulu diatas, penulis menegaskan bahwa penelitian yang dilakukan
berjudul “Rahasia Tahajjud Dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosional Dan
Kecerdasan Intelegensi”(telaah analisis pemikiran tokoh Yazid al-bustomi)
benar-benar belum pernah diteliti orang lain sebelumnya. Dan penelitian ini
lebih memfokuskan pada Rahasia Tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan Emosional
dan Kecerdasan Intelegensi.
B.
KAJIAN TEORI UMUM
1. Sholat
a. Definisi Sholat
Shalat secara bahasa artinya adalah do’a (Az-Zubaidi, Tajul
‘Arus). Sebagai doa, shalat menjadi sesuatu yang niscaya harus dilakukan,
sebagaimana disebutkan baik dalam Al-Qur’an maupun hadist Nabi. Ada beberapa
hal yang mengharuskan manusia untuk berdo’a kepada Allah, yang itu berarti sama
dengan mengharuskannya untuk mengerjakan shalat.
Pertama, doa merupakan ibadah, bahkan merupakan otaknya ibadah.
Otak bagi manusia adalah perangkat yang sangat penting.Otak adalah pusat dari segala
aktivitas saraf-saraf manusia.
Rasulullah bersabda, “Doa adalah ibadah.”(HR.
Abu Dauwud dari An-Nu’man bin Basyir). Dalam redaksi lain, beliau bersabda, “Doa
adalah otaknya ibadah”. (HR. At-Tarmidzi dari Anas bin Malik). Ibadah
adalah penyembahan kepada Allah.Ini relevan dengan perintah Allah kepada
manusia untuk beribadah atau menyembah hanya kepada-Nya. Allah berfirman dalam
suratAdzariyat ayat 56,
وَمَا
خَلَقْتُ الجِنَّ وَالإِ نسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku.” [23]
Di surat al- Baqarah ayat 21, Allah juga menegaskan,
يَأَيُّهَا النَّا سُ اعْبُدُو اْ
رَبُّكُمُ الَّذِ ى خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu
dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” [24]
Kedua, Doa merupakan sarana memuliakan manusia, karenadoa
adalah hal paling baik untuk memuliakan Allah. Manusia menapaki kehidupan dunia
tiada lain agar mendapatkan kemuliaan, tidak hanya di dunia, tapi juga di
akhirat. Kemuliaan yang langsung disematkan Allah yang hakiki, bukan kemuliaan
yang disandangkan para makhluk yang sifatnya temmporal, tidak abadi.Lawan dari
kemuliaan adalah kehinaan. Dengan kata lain, orang yang tidakk berdo’a kepada
Allah adalah orang yang hina di mata-Nya.
Ketiga, doa merupakan kunci dari marah tidaknya Allah terhadap
manusia. Allah akan marah kepada manusia yang tidak berdoa, dan sebaliknya akan
mengasihi, menyayangi, dan mencintai, serta bersikap lembut, kepada orang yang
berdoa kepada-Nya.
Keempat, doa merupakan upaya pendekatan diri kepada Allah.
Dengan berdoa, seseorang berarti tengah mendekati-Nya, sedekat mungkin. Dalam
istilah lain, pendekatan ini dinamakan dengan taqarub. Orang yang berdoa sama
dengan orang yang bertaqarub kepada Allah.[25]
Banyak penelitian membuktikan bahwa ketenangan dapat
meningkatkan kecerdasan. Hal ini dekarenakan ketenangan bisa meningkatkan
sirkulasi darah ke otak, memperlancar pernapasan, dan meningkatkan oksigen yang
akan melancarkan kenerja organ tubuh, sehigga dapat membantu meningkatkan
konsentrasi pikiran. Shalat tahajjud yang dikerjakan secara khusyuk dan ikhlas,
bisa mendatangkan ketenangan sekaligus sebagai terapi kecerdaan pikiran.[26]
b. Shalat dan kberuntungannya
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤمِنُونَ , الَّذينَ هُمْ فِى
صَلاَتِهِمْ خَشِعُونَ
“Mengenai kekhusyuan dalam shalat, Allah berfirman “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman, (yaitu) orang-orang yang
khusyuk dalam shalatnya.”[27]
Ayat ini menunjukan ketertarikan antara iman dan kekhusyuan.Orang beriman
tidak secara otomatis khusyuk dalam sholat, dan orang yang sholat tidak
selamanya beruntung.Untung disini bukan dalam pengertian bahwa orang yang tidak
khusyuk keuntungannya kecil atau sedikit.Karena yang didapatnya dalam shalat
hanyalah formalitas, yakni sebatas menyelesaikan gerakan dan bacaan shalat
seperti diatur Nabi.Orang yang tidak khusyuk shalat bukan berarti orang yang
tak beriman.Ia beriman, dank arena itu ia mengerjakan shalat. Makna ayat ini
adalah ketika seseoeang khusyuk dalam sholatnya, maka keimannan seseorang makin
bertamba, karena shalatnya dihayati dan diterjemahkan dalam kehidupan, dan
tentu saja merupakan suatu keberuntungan yang besar.[28]
c. Shalat sebagai kebutuhan
Shalat juga merupakan kebutuuhan bagi manusia. Manusia butuh shalat karena
sholat bias memberikan nilai positif bagi orang yang mengerjakannya. Nilai yang
tidak hanya dirasakan ketika di dunia, tapi juga di akhirat.Nilai yang tidak
hanya dirasakan secara fisik, tapi juga nonfisik.Material badaniah lahiriah
manusia dan spiritual batiniah. Secara fisikmisalnya, gerakan-gerakan sholat
oleh para ahli kesehatan disebut bias memperlancar aliran darah yang membat
pelakunya sehat. Secara spiritual, jiwanya akan lapang, terang, luas dan bercahaya.
Cahaya immaterial yang hanya dirasakan oleh sang pelaku.
Shalat sebagai kebutuhan dapat dilihat dari konteks shalat sebagaido’a dan
permohonan kepada Allah. Manusia pada hakikatnya adalah mahluk yang lemah,
seperti yang diungkapkan Allah dalam firman-Nya, dalam surat an-Nisa’ ayat 28
يُرِيدُ الله أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ , وَخُلِقَ
الإِنسَنُ ضَعِيفًا
“Allah hendak memberikan keringanan
kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah”[29]
d. Shalat membersihkan dosa
Allah memeberikan mediun kepada manusia agar bias mendekatiNya lagi, yaitu
medium shalat. Shalat menjadi medium pembersih dari dosa (fungsi ke dalam) dan
medium prevntif dari tindakan-tindakan yang mengandung dosa-dosa di kemudian
hari (fungsi ke luar)
Rasulullah pernah berdialog dengan para sahabatnya. Beliau bertaaya pada
mereka, “Apa pendapat kalian jika didepan
pintu rumah kalian ada sunga yang kalian gunakan untuk mandi lima kali sehari,
menurut kalian apakah kalian yang mandi lima kali sehari itu masih terdapat
kotoran?” mereka menjawab, “Tentu
tidak Rasulullah .”Beliau Bersabda, “Itulah perumpamaan shalat lima waktu.
Dengan shalat itu, Allah menghapus dos-dosa kalian.”
e. Sholat mencegah perbuatan buruk
Selain fungsi kedalam, sholat juga memiliki fungsi ke luar. Allah
menyebutkan fungsi shalat ini dalam firman-Nya,surat al-Ankabut ayat 45:
اتْلُ مَا
أُوحِىَ إِلَيكَ مِنَ الْكِتَبِ وَأَقِمِ الصَّلَوةَ , إِنَّ الصَّلَوة تَنْهَى
عَنِ الفَحْشَاءِوَالْمُنكَرش , ولَذِ كْرُ اللهِ أَكبَرُ , وَالله يَعْلَمُ ما
تَصْنَعُونَ
“bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab
(al-Qur’an) dan dirikanah sholat . sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan
keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (Shalat) adalah lebih besar
(keutamannya dari pada ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjaan.”[30]
f. Shalat pelipur lara
Situasi kritis juuga dialami manusia ketika ia diliputi dengan perasaan
takut atau khawatir dan sedih. Dua situasi psikolagi yang dialami manusia
bahkan ketika secara fisikia sehat dan bugar.Takut atau khawatir dengan sesuatu
yang dianggapnya mengancam dan sedih ketika ada harapan atau keinginan yang
tidak didapatkan. Allah menggambarkan hal ini da;am firman-Nya, Surat
al-Baqarah ayat 277
إِنَّ
الذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا لصَّلِحَتِ وأَقَامُوا الصَّلَوةَ وَءَاتَوُا الزَّ
كَوةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَليهم وَلاَ هُمْ
يَحْزَنُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang berfirman, mengerjakan
amalsaleh, mendirikan shalat dan zakat,mereka mendapat pahala di sisi
Tuahannya. Tidak ada khawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.”[31]
g. Shalat sebagai cahaya
Shalat disebutkan juga adalah cahaya. Rasulullah bersabda “Shalat adalah cahaya”
Shalat adalah cahaya, maksudnya adalah cahaya di hati seorang mukmin.
Apabila hati bercahaya, maka wajah pun akan bercahaya. Adapun di akhirat kelak,
di saat yang gelap, shalat seorang mukmin benar-benar menjadi cahaya hakiki
yang memancar di sekelilingnya dan memberikan penerangan. Allah berfirman:
surat al-Hadid ayat 12
يَومَ تَرَى
المُؤمِنِينَ وَالمُؤْمِنَتِ يَسْعَى نُوْ رُهُم بَينَ أَيّدِ يهِم
وَبِأَيّمَىنِهِم بُشْرَ ىكُمُ اليَومَ جَنَّتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الأَنهَرُ
خَلِدِينَ فِيهَا , ذَلِكَ هُوَ الفَوزُ العَظِيمُ
“(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan
perempuan, sedang cahaya mereka bersinar dihadapan dan di sebelah kanan meraka.[32]
h. Shalat amal yang mulia
Shalat juga termasuk amalyang mulia . Abdullah bin Mas’ud pernah bertanya
pada Rasulullah, “amal apakah yang paling utama”? jawab beliau “Shalat pada waktunya”. Abdullah bin
Mas’ud bertanya lagi, “kemudian apa?” “Berbakti kepada orang tua”, jawab
Rasulullah.“Lalu apa lagi?”Tanya
Abdullah bin Mas’ud lagi “Jihad di jalan
Allah,” jawab beliau.
i.
Shalat garasi
keselamatan
Shalat juga merupakan garasi atau jaminan keselamatan bagi pelakunya.
Abdullah nin Amr berkata, Rassulullah bersabda, “Siapa saja yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan
keselamatan di hari kiamat. Siapa saja yang tidak menjaganya, maka ia tidak
mendapatkan cahaya bukti dan juga tidak mendapatkan keselamatan. Pada hari
kiamat,ia akan bersama Qarun , Firaun, haman, dan Ubay bin Khalaf.”[33]
2. Shalat Tahajjud
a. Definisi sholat tahajjud
Shalat tahajjud adalah shalat sunnah yang dikerjakan
di malam hari setelah terjaga dari tidur. Shalat tahajjud termasuk shalat
sunnah mu’akad (shalat yang dikuatkan oleh syara’). Shalat tahajjud dikerjakan
sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.[34]
Allah SWT berfirman :Adz-Dzarriyat ayat 15-17
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍَآخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْۗ، إِنَّهُمْكَانُواقَبْلذَٰلِكَمُحْسِنِينَكَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا
يَهْجَعُونََ
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwaitu berada dalam taman-taman (surga)
dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb
mereka.Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat
kebaikan.Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktumalam.[35]
Shalat tahajud merupakan ibadah sunnah yang
menedapatkan perhatian istimewa dari Allah. Allah SWT. Ayat Al-Qur’an ssecara
langsung menganjurkan kepada kita untuk bertahajjud. Bertebaran ayat dalam
Al-Qur’an yang menampilkan berbagai janji, baik nerupa kjaminan terhapusnya
dosa atau meninggikan derajat,[36]
Tahajjud diketahui sebagai ibadah yang ditunaikan pada
malam hari, saat setiap orang mengistirahatkan tubuhnya dari kelelahan
aktivitas di siang hari.[37]
Rasulullah Saw bersabda :
عَنْ الاعْرَج عَنْ اَبِى هُرَيرَةَ قَا ل قَا ل رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه
وسلّم اِذَانَام اَحَدُكُم عَقَدَ الشَّيطا نُ على رَأْسِهِ ثَلاَثَ عُقَد
يَضْرِبُ على كُلِّ عُقْدَةٍ لَيلاَ طَوِيلاً اى أرْقُدُ فَاِنِ اسْتَيْقَظ فَذَ
كَرَا لله انْحَلّتْ عُقْدَ ةٌ فَاِنْ تَوَ ضّأَ اىخْلّتْ عُقْدَ ةٌ اُخْرى فَاِنْ
صَلىَّ اىخَلَّتْ العُقْدُ كُلُّهَا فَيُصْبِحُ طَيِّبَ النَّفْسِ نَشِيطًا
وَالاَّ اصْيَحَ خَبِثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ
“Dari Al-‘A’raj dari Abu Hurairah katanya: “Rasulullah saw pernah
bersabda: “ jika salah seseorang dari kamu tidur, maka syaitan mengikatnya
dengan tiga ikatan. Ketiga ikatan tersebut menjadikan ia terlelap dalam
tidurnya selamam suntuk. Tetapi jika ia terjaga kemudian ia menyebut nama
Allah, maka terlepaslah satu ikatan, kemudian ketika ia berwudlu, maka akan terlepas
pula satu ikatan lagi, dan akhirnya jika ia melakukan shalat, maka terlepas
pula ikatan yang terakhir, sehingga di pagi harinya hati orang itu akan bersih
dan penuh semangat. Akan tetapi jika ia tertidur sampai subuh, maka pagi
harinya ia akan kotor jiwanya dan ia tidak mempunyai gairah apa pun.[38]
Bahkan tidak ada terapi yang menyamai kedasyatan
shalat Tahajjud. Shalat sunnah yang satu ini menjadi piranti yang dapat mem-backup
manusia menjadi hamba yang seutuhnya. Yaitu hamba yang benar-benar mampu mempersembahkan
diri yang paling lemah dan rendah di hadapan Allah Swt. Itulah hamba yang tidak
bisa bertanggung jawab kepada selain-Nya dan meluruskan keyakinan hati bahwa
hanya kepada-Nya-lah tempat segala curah dan keluh kesah.[39]
Shalat ini termasuk kegiatan yang sulit untuk
dilaksanakan. Karena waktu pelaksanaannya, yang tidak lain adalah waktu untuk
menikmati istirahat malam. Kebiasaan dari membiasakan diri untuk melaksanakan
adalah kunci suksenya. Tidak jarang orang baru mengenal salat Tahajjud, namun mereka
yang baru mengenal islam pun banyak yang mampu melaksanakannya.
Dari beberapa penjelasan tentang definisi shalat
Tahajjud, dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan Tahajjud adalah semua
ibadah yang di lakukan pada malam hari. Sahalat tahajjud merupakan sholat
sunnah yang paling utama setelah shalat fardhu.[40]
b. Logika ilmiah shalat tahajud
Dalam islam, salat atau ibadah yang utama. Shalat sunnah yang paling utama
setelah salat wajib adalah shalat tahajud.
Shalat tahajud (juga shalat-shalat yang lain)mengandung beberapa aspek.
Aspek hydrotherapy saat berwudhu
sebelum bertahajjud, aspek gerakan dan relaksasi, aspek doa dan meditasi,
aspeksugesti atau heterougesti, dan
aspek kebersanaan atau semacam group
therapy, jika salat tahajjud dilakukan dengan berjamaah.
Kemudian ketika seorang menggelar sajadah untuk menunaikan salat tahajjud,
ia berada dalam kondisi layaknya orang yang melakukan meditasi dan relaksasi.
Jika kita pernah mendengarkan lirik tombo ati yang didendangkan budayawan
kondang Emha Ainun Nadjib, tahajud di sebut sebagai salah satu pengobat Hati.
Sebab salat sunnah yang di tunaika di keheningan malam itu, mengantarkan orang
yang menunaikan nya menjadi dekat dengan Allah. Jati yang dekat denganTuhannya
adalah hati yang damai. Orang-orang yang rindu tahajjud adalah orang yang
mempunyai kadar keikhlasan lebih. Al-Qur’an memuji meraka dengan menyebutnya
sebagai orang-orang yang menjauhkan lambungnya dari tempat peraduan.[41]
c. Meremehkan tahajjud
Orang yang meremehkan shalat tahajud akan menangung akibat fatal dari sisi
kesehatan, yaitu rentan mengalami gangguan saraf. Kenyataanya ini diakui oleh
seorang doctor ahli saraf di Amerika serikat. Seorang yang meremehkan shalat
tahajud mudah mengalami gangguan saraf membuat doctor tersebut memeluk islam
karena takjub terhadap shalat tahajud.
Dalam penelitian medisnya, sang doctor mengaitkan shalat Tahajjud, sikap
meremehkan shalat Tahajjud, dengan kajian saraf yang sering kali dialami oleh
beberapa urat saraf di dalam otak manusia disebabkan oleh tidak adanya pasokan
darah yang cukup terhadap otak.[42]
Setelah memeluk islam dia amat yakin pengobatan secara islam, Dokter
tersebut member tahu bahwa setelah kajian saraf dilakukan, terdapat beberapa
urat saraf di dalam otak manusia ini tidak di masuki darah. Padahal setiap inciotak manusia memerlukan
darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal. Setelah membuat
kajian yang memakan waktu akhirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan
memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut bersembahyang
yaitu ketika melakukan sujud.[43]
d. Logika metafisis shalat tahajjud
Seorang hamba yang ingin mendekatkan diri kepada Allah Swt, “Sang Aku
Sejati”, bias menempuh banyak jalan.Jalan yang saya maksud adalah ibadah. Di
sampng shalat fardlu bias ibadah sunah seperti shalat rawatib, shalat sunnah
mutlak, shalat sunnah sesudah wudhu, shalat sunnah duha, puasa senin-kamis,
puasa yaum al-baidh ( tanggal
13-14-15 Qamariyah), atau ibadah yang bersifat social, seperti merawat anak
yatim, memyantuni fakir miskin, member pakaian jika mereka kedinginan, member
makan ketika mereka lapar, mengobatkan bila mereka sakit. Selain beberapa jalan
tersebut, ada jalan yang diistimewakan oleh Allah Swt., yang dalam buku
moh.Sholeh di sebut dengan istilah jalan
tol .jalan tol bebas hambatan
adalah SHALAT TAHAJJUD.
e. Logika kesehatan shalat tahajjud
Kesehatan adalah sesuatu yang penting dan tidak ternilai meskipun bukan
segala-galanya.Oleh karena itu, setip orang pasti mendambakan hidup sehat.Apa
artinya jabatan tinggi jika harus menderita hipertensi.Apa artinya punya mobil
mewah dan rumah megah kalu terkena gagal ginjal yang tiap minggu harus cuci
darah. Apa arti harta melimpah , deposito di bank menumpuk , kalau tiap hari
harus berbaring di atas tempat tidur akibat stroke. Apa makna menjadi
millioner, jika menderita jantung koroner, apa makna istri manis kalau
menderita kencing manis. Apa makna suami ganteng, jika terserang gagal jantung.
Bahkan, orang yang semula ambisius dalam sebuah karier dan mempunyai semangat
hidup tinggi, berunbag menjadi patah semangat, lemah, tidak mempunyai gairah
hidup. Orang yang semula periang bias berubah menjadi berang karena sedang
sakit. Jadi, kesehatan itu memang sesuatu yang amat penting.
1) Batasan kesehatan
Banyak definisi sehat
yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya pengertin kesehatan yang di
kemukakan oleh WHO.Batasan sehat menurut WHO beberaa kali mengalami perubahan
dan perkembangan sejalan dengan perubahan zaman dan perkembangan kompleksitas
penyakit.Namun menurut buku moh. Sholeh, batasan sehat mendekati sempurna
adalah definisi terakhir yang di berikan WHO yang dikutip oleh undang-undang
kesehatan RI Nomor: 23 tahun 1992. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera badan,
jiwa, dan social yang memugkinkan tiap orang hidup produktif secara social dan
ekonomi.Spectrum pengertian sehat menurt WHO ini lebih luas dan dinamiis;
mencakup empat aspek yaitu fisik, jiwa, social, dan ekonomi.
2) Mengapa kita sakit?
Secara sederhana, sakit
dapat diartikan sebagai suatu manifestasi tumbuhnya gangguan dan atau kelainan
pada diri orang yang sehat.Sedangkan timbulnya gangguan atau kelainan pada diri
seseorang disebabkan oleh banyak factor. Menurut teori ekologi, ada tiga factor
utama yang menyebabkan timbulnya penyakit, yaitu host(penjamu), agent (bibit
penyakit), environment (lingkungan).
f. Waktu shalat Tahajjud
Setidaknya terdapat beragam pandangan menegnai waktu
pelaksanaan salat Tahajjud.Perbedaan pendapat di sebabkan oleh, antara lain,
penegertian dari kata tahajjud itu sendiri, sebagaimana telah di uraikan pada
bagian sebelumnya.
1)
Kapan pun di malam hari
Yang berpendapat berdasarkan arti kata
tahajjud, lebih memandang luas wajtu tahajjud. Maksudnya, tahajjud bisa di
laksanakan kapan saja waktu malam, dengan syarat harus tidur terlebih dahulu
2)
Sepertiga Malam
Terakhir
Tampaknya pendapat ini adalah pendapat yang
dianut jumhur ulama[44].
Alasannya, antara lain, berdasarkan qur’an surat al-Muzzammilayat6 :
إِنَّ
نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلاً.
Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat
(Untuk khusyuk) dan bacaan di waktuitulebihberkesan[45]
Menurut buku karangan prof. Moh.Sholah, bangun malam setelah tidur,
kemudian sholat tahajud lebih baik daripada shalat di awal malam.Nabi Muhamad
Saw bersabda:
عَلَيْكُم بِقِيَا مِ الليلِ وَلَوْ رَكْعَةً وَا حِدَةً
“peliharalah Qiyamul lail oleh kalian sekalipun
hanya satu rakaat”[46]
Jika kita ketahui batasan awal dan akhir malam maka
tinggal kita bagi waktunya. Jika awal malam jatuh pada jam 18.00, misalnya, dan
akhir malam jayuh pada jam 05.00, maka pertengahan malam mu;ai terhitung pukul
23.30. kemudian jika kita bagi tiga (sepertiga), dengan batas malam yang sama,
maka pertigaan malam yang terakhir mulai terhitung sekitar pukul 01.00 hingga
datang waktu subuh. Atau jika kemudian kita haus membaginya dengan batasan yang
sama.
g.
Keutamaan shalat tahajjud
عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرّحْمنِ وَهُوَ اِبْنُ عَوْ فٍ عَنْ أَ بِى
هُرَيْرَةَ قَالَ قَال رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ اَفْضَلُ
الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضاَنَ شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ وَافْضَلُ الصَّلاةِ
بَعْدَ الفَرِيْضَةِ صَلاَةُاليلَ
“Dari
Humaid bin Abdur Rahman ibnu ‘Auf dari Abu Hurairah berkata : “Rasulullah saw
pernah bersabda: “Semulia-mulia puasa setelah puasa Ramadlan adalah puasa
dibulan ,uharram. Semulia-mulia sholat fardlu adalah shalat malam.”[47]
Tentang keutamaan shalat tahajjud tersebut, Rasulullah
Saw suatu hari bersabda: “barang siapa mengerjakan sholat Tahajjud dengan
sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan
memberikan 9 macam kemuliaan ; 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat”. [48]
Ada pun lima perkara di dunia tersebut adalah:
1)
Allah menjaganya dari
bencana-bencana
2)
Tampak bekas taat di
wajahnya.
3)
Ia akan disenangi oleh
hamba-hamba yang shaleh bahkan oleh semua manusia
4)
Kata-katanyamengandung
hikmah
5)
Allah
memberinyarezekikepahamanterhadap agama
Ada pun yang empat di akhirat adalah:
1)
Di bangkitkan dari
kubur dengan wajah yang putih dan cemerlang
2)
Di mudahkan baginya
hisab
3)
Berjalan diatas shirat
(jembatan diakhirat) laksana kilat (bagai petir menyambar)
4)
Diberikan kitab catatan
amalnya melalui tangan kanan pada hari kiamat.
Banyak ayat Al-Qur’an dan hadist yang menjelaskan
tentang keutamaan waktu malam.Ayat dan hadist tersebut juga menanjurkan kepada
orang-orang yang shaleh agar mengisi waktu malam dengan berbagai ibadah.Oleh
sebab itu, para ulama salaf (terdahulu) yang shaleh sangat menginginkan agar
mereka dapat meraih keutamaan yang agung tersebut, karenanya pada waktu waktu
tersebut, mereka bertobat, beribadah, memuji Alah SWT, berdzikir, ruku’ dan
sujud kepada-Nya. Mereka dengan sungguh-sungguh mencari karunia dan keridhaan
Allah SWT, menambah keyakinan dan keimanan , serta memohon anugerah-Nya yang
begitu Agung. Diantara keutamaan shalat tahajjud menurut Al-Qur’an dan sunnah
adalah sebagai berikut :
1.
Keutamaan shalat
tajahhud yang di sebut dal Al-Qur’an, antara lain :[49]
a. Allah SWT akan memberikan maqam (Kedudukan) yang terpuji, baik di dunia
atau diakhirat
b. Orang-orang yang menjaga shalat malam adalah orang-orang yang benar-benar
bertaqwa kepada Allah SWT. Mereka akan memperoleh kebaikan, rahmat dan ampunan
dari Allah SWT.
c. Orang-orang yang melaksanakan shalat Tahajjud adalah orang-orang shaleh
yang akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
d. Shalat tahajjud melatih kesabaran
e. Shalat tahajjud melatih khusyuk dan khidmat dalam dalam beribadah sehingga
akan mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
2.
Keutamaan shalat
tahajjud menurut sunnah adalah :
1) Shalat Tahajjud (Qiyamul lail) merupakan shalat yang paling afdhal
(utama) setelah shalat fardhu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
عَنْ
حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرّحْمنِ وَهُوَ اِبْنُ عَوْ فٍ عَنْ أَ بِى هُرَيْرَةَ
قَالَ قَال رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ اَفْضَلُ الصِّيَامِ
بَعْدَ شَهْرِ رَمَضاَنَ شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ وَافْضَلُ الصَّلاةِ بَعْدَ
الفَرِيْضَةِ صَلاَةُاليلَ
“Dari Humaid bin Abdur Rahman ibnu ‘Auf
dari Abu Hurairah berkata : “Rasulullah saw pernah bersabda: “Semulia-mulia
puasa setelah puasa Ramadlan adalah puasa dibulan ,uharram. Semulia-mulia
sholat fardlu adalah shalat malam”[50]
2)
Shalat tahajjud dapat
melebur dosa-dosa
3)
Dibanggakan oleh Allah
SWT dan di cintai oleh-Nya
4)
Masuk surga dengan
mudah dan selamat
5)
Shalat tahajjud
merupakan sarana mendekatkan diri, penebus dosa, dan pengusir penyakit dari
tubuh.
6)
Pnghujung malam
merupakan waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berdo’a
kepada-Nya
7)
Shalat tahajjud adalah
salah satu pintu kebaikan
h.
Bilanga shalat tahajjud
Jumlah minimal rakaat shalat tahajjud adalah 2(dua)
ralaat.Yang paling utama adalah 11(sebelas) rakaat atau 13 (tiga belas) rakaat.
Siti Aisyah r.a ia berkata,
كَا نَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسليم يُصَلِّى مِنَ
اللّيلِ ثَلاَ ثَ عشْرَةَ رَكْعَةً مِنْهَا الْوِتْرُ وَرَكْعَتَا الفَجْرِ
“adalah Nabi saw. Selalu shalat di malam hari
sebanyak tiga belas rakaat, yang antara lain ialah salah witir dan dua rakaat
salat (sunah) fajar (subuh)[51]
Ada pun jumlah maksimal rakaat shalat tahajjud tidak
ada batasannya.Kita boleh mengajarkan dengan jumlah rekaat yang lebih banyak
dari itu, sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita masing-masing.[52]
i.
Tata cara sholat
tahjjud
Terdapat 10 postur dalam menjalankan shalat tahajjud,
mulai berdiri Takbiratul Ihram hingga salam. Setiap postur itu dapat
diuraikan sebagai berikut:[53]
Ø Postur 1, PERSIAPAN
Shilatun (Menyambung)
Ø Postur 2, NIAT
Mengangkat kedua tangan
sambil mengucapkan Allohu Akbar
Ø Postur 3, QIYAM
Meletakkan tangan kanan
pada punggung telapak tangan kiri tepat diatas dada atau sedikit di atas pusar
Membaca do’a iftitah
secara perlahan.Hayati dan resapi maknanya.
Ø Postur 4, RUKUK
Bengkokan pinggang,
letakkan telapak tangan pada lutut kemudian rukuk membaca tasbih secara
perlahan.Hayatidanresapimaknanya.
Ø Postur 5, QAUNA (I’tidal)
Bangkit dari posisi
rukuk
Lalu i’tidal membaca
do’a secara perlahan.Hayati dan resapi maknanya.
Ø Postur 6, SUJUD
Sejud membaca tasbis
secara perlahan.Hayati ddan resapi maknanya.
Ø Postur 7, DUDUK IFTIRASY
Membaca Allahu Akbar
ketika bangkit dari sujud
Kemudian dduduk di
antara sujud dengan membaca doa secara perlahan. Hayati dan resapi maknanya.
Ø Postur 8, SUJUD KEDUA
Dari duduk iftirasy
sambil membaca Allahu Akbar, lalu duduk seperti postur 6
Sujud kedua, membaca
tasbih secara perlahan.Hayati dan resapi maknanya.
Ø Postur 9, DUDUK TASYAHUD
Dari sujud sambil
mengucapkan Allahu Akbar, kemudian angkatlah kepala menjauh dari lantai.
Bangkitkan tubuh kearah belakang, kemudian letakkan tangan pada lutut
berlawanan arah dengan prosedur untuk gerakan ke arah sujud
Kemudian duduk
tasyahud, membaca bacaan tasyahud dengan perlahan.Hayati dan resapi maknanya.
Ø Postur 10, TASLIM (Memberi Salam)
Menghilangkan muka ke
kanan dan ke kiri sambil mengucapkan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
j. Hukum Shalat tahajjud
Shalat tahajjud (Qiyamul Lail) adalah shalat sunnah yang dilakukan
seseorang setelah ia bangun dari tidurnya di malam hari meskipun tidurnya hanya
sebentar. Sangat ditekankan apabila shalat ini dilakukan pada sepertiga malam
yang terakhir karena pada saat itulah waktu dikabulkannya do’a.
Hukum shalat tahajjud adalah sunnah mu’akaadah (sunah yang sangat
ditekankan). Shalat sunnah ini telah tetap berdasarkan dalil dari Al-Qur’an,
sunnah Rasulullah SAW, dan ijma’ kaum muslimin.
Allah SWT berfirman dalam surat al-Isra’ ayat 79:
وَمِنَ الَّيْلِ
فَتَهَجَّدْبِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا
مَّحْمُوْدًا
“Dan
pada sebagian malam,lakukanlah shalat Tahajjud (sebagai suatu ibadah) tambahan
bagimu; mudah-mudahan Rabb-Mu mengangkat ketempat yang terpuji”[54]
Allah Swt berfirman dalam surat az-Zariyat ayat 17-18:
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam
mereka memohon ampun (kepada Allah[55]
Allah Ta’ala berfirman dalam surat as-Sajdah ayat 16-17:
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ
يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونََفَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم
مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونََ
“Lambungmerekajauhdari
tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-Nya dengan rasa takut dan
harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan kepada
mereka.Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaiyu
(bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan
terhadap apa yang telahmerekakerjakan.”[56]
k.
Hikmah sholat tahjjud
Banyak hikmah yang
didapat dari shalat tahajjud di antaranya:
1.
Orang sholat tahajjud akan
memperoleh macam-macam nikmat yang menyejukkan pandangan mata, tutur kata yang
berbobot, mantabdanberkualitas.
2.
Memperoleh tempat yang
terpuji, baik dunia maupun di akhirat.
3.
Di hapuskan segala dosa
dan kejelekan-kejelekannya dan terhindar dari penyakit.
Hikmah lain yang dapat di peroleh dari mengamalkan sholat tahajjud adalah
akan hilang perasaan pesimis, rendah diri, kurabg berbibit, dan berganti dengan
sikap yang slalu optimis, penuh dengan percaya diri, dan pemberani tanpa di
sertaisifatsombongdantakabur[57].
3.
Perkembangan otak
manusia
a.
Definisi otak manusia
Otak (encephalon, brain) adalah pusat sistem saraf (centre
nervous system CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainya.
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron.Otak mengatur dan
mengkoordinir sebagian besar, gerakan, perilku dan fungsi tubuh homeostasis
seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu
tubuh.Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan
pemikiran manusia.Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan
pemikiran.Otak dan sel saraf di dalamnya di percayai dapat mengetahui kognisi
manusia.Pengetahuan mengenai otak memngaruhi perkembangan psikologi
kognitif.Otak juga bertanggung jawab atas fubgsi seperti pengenalan emosi,
ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajarannya.[58]
Orang mempelajari otak manusia sudah berlangsung ribuan tahun.Terus
dipelajari dari berbagai sisinya, namun diakui, makin menampilkan sisi
misterinya.Artinya, selalu ditemukan berbagai fakta baru yang sebelumnya tidak
pernah terpikirkan.[59]
Pada waktu bayi berada dalam kandungan ibunya, badannya telah membentuk
sekitar 1.5 milyar sel-sel saraf per menit. Jadi, pada saat dilahirkan, bayi
memungkinkan telah memiliki semua sel-sel otak yang akan dimiliki sepanjang
hidupnya. Akan tetapi, sel-sel otak tersebut belum matang dan jaringan urat
syaraf masih lemah. Oleh sebab itu, segera setelah lahir hingga usia 2tahun, sel-sel
otak yang belum matang dan jaringan urat saraf yang masih lemah itu terus
tumbuh dengan cepat dan dramatis mencapai kematangan, seiring dengan
pertumbuhan fisiknya. Pada saat bayi otak bayi seperdelapan dari berat totalnya
atau sekitar 25% dari berat ota dewasanya, mak apada ulang tahun kedua ota bayi
sudah mencapai kira-kira 75% dari otak dewasanya[60]
b. Kecerdasan spiritual
SQ (Kecerdasan Spiritual) adalah suatu kemampuan yang
sama tuanya dengan umat manusia. Konsep ini dikembangkan secara apik dalam buku
SQ, oleh Danah Zohar dan Ian Marshall. Sejauh ini, ilmu pengetahuan dan
psikologi ilmiah belum menentukan cara untuk mendiskusikan masalah makna dan
perannya dalam hidup kita. Kecerdasan spiritual adalah hal yang canggung bagi
akademisi karena ilmu pengetahuan saat ini tidak di lengkapi perangkat untuk
mempelajari sesuatu yang tidak dapat di ukur secara objektif.
Banyak bukti ilmiah mengenai SQ sebenarnya ada dalam
telaah-telaah neourologi, psikologi, dan antropologi masa kini tentang
kecerdasan manusia, pemikirannya, dan proses-proses linguistik. Para ilmuwan
telah melakukan penelitian dasar yang mengungkapkan adanya fondasi-fondasi
saraf bagi SQ di dalam otak, namun dominasi paradigma IQ telah menutup
penelitian lebih jauh terhadap data-datanya. Bagian ini akan merangkumkan empat
arus penelitian yang sampai kini tetap terpisah disebabkan oleh sifat ilmu
pengetahuan yang terlalu tersepesialisasi.[61]
c. Kecerdasan emosi
Emosi adalah sebuah istilah yang sudah populer, namun maknanya secara tepat
masih membingungkan, baik di kalangan ahli psikologi maupun filsafat.Oleh sebab
itu kalau rumusan para psikologi tentang emosi sangat bervariasi sesuai dengan
orientasi teroritisnya yang berbeda-beda.Meskipun demikian kata Chaplin (2002),
terdapat persesuaian umum bahwa keadaan emosional merupakan suatu reaksi
kompleks yang mengait satu tingkat tinggi kegiatan dan perubahan-perubahan
secara mendalam, serta dibarengi perassaan yang kuat, atau disertai keadaan
afektif.Goleman (1995) menggunakan istilah emosi merujuk pada “a feeling and
its distinctive thoughts, psychological and biological states, and range of
propentises to act.”Sedankan Morgan, King & Robinson, (1984)
mendefinisikan emosi sebagai : “A subjective feeling state, often
accompained by facial and bodily expressions, and having arousing and
motivating properties”. Jadi emosi dapat diartikan sebagai perasaan atau
afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiolois (seperti denyut
jantung yang cepat) dan perilaku yang tampak (seperti senyuman dan ringisan)[62]
Istilah kecerdasan emosi baru dikenal secara luas pertengahan 90-an dengan
diterbitkannya buku Daniel Goleman: Emotional Intelegence. Sebenarnya
Golemen telah melakukan riset kecerdasan emosi (EQ) ini lebih dari 10 tahun.
Goleman menjelaskan kecerdasan emosi (Emosional Intellingence) adalah
kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasan orang lain.
Menggunakan ungkapan Howard Gardner, kecerdasan emosi terdiri dari dua
kecakapan yaitu: intrapersonal intelegence. Kecerdasan emosi itu selaras dengan
ajaran tokoh spiritual terbesar, pendiri Filsafat illuminasi, Syihabbudin
Suhrawardi al-Maqtul, “..beliau-Aristoteles-mulai berbicara kepada saya
dalam sebuah penampakan tentang gagasan bahwa manusia harus melakukan
penyelidikan pertama-tama mengenai [masalah]pengetahuan tentang realitas
dirinya, dan selanjutnya, menyelidiki [pengetahuan orang-orang lain] yang
berada di luar [realitas dirinya][63]
d. Kecerdasan inttelektual
Kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang berhubungan dengan proses
kognitif seperti berfikir, daya menghubungkan, dan menilai atau
mempertimbangkan sesuatu. Atau kecerdasan yang berhubungan dengan strategi
pemecahan masalah dengan menggunakan logika. Menurut Thurstone, dengan teori
multi-faktornya, menentukan 30 faktor yang menentukan kecerdasan intelektual,
tujuh diantaranya yang dianggap paling utama untuk ebilitas-ebilitas mental,
yaitu : pertama, mempergunakan bilangan ; kedua, bai ingatan ; ketiga, mudah
menangkap hubungan-hubungan percakapan ; keempat, tajam penglihatan ; kelima , mudah
menarik kesimpulan dari data yang ada ; keenam , cepat mengamati ; ketujuh ,
cakap dalam memecahkan berbagai problem. Kecerdasan ini disebut juga kecerdasan
rasional (rational intelegence), sebab ia menggunakan potensi rasio dalam
memecahkan masalah[64]
Lapisan luar otak manusia adalah neo-cortex, dan lapisan ini hanya dimiliki
oleh manusia, tidak dimiliki oleh makhluk lain. Otak neo-cortex manusia mampu
berhitung, belajar aljabar, mengoperasikan komputer, mempelajari bahasa
Inggris, memahami rumus-rumus fisika, melakukan perhitungan yang rumit
sekalipun seperti perhitungan ROI (Return On Investment) atau pengembalian
investasi, dan perhitungan angka-angka lainya. Dengan mempergunakan otak
neo-crtex, manusia mampu pula menciptakan pesawat terbang hingga bom nuklir.
Melalui penggunaan otak neo-cortex ini maka lahirlah IQ, kemampuan intelektual.
Hal ini berkaitan dengan kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang
tampak, dan penguasaan matematika. IQ mampu bekerja mengukur kecepatan,
mengukur hal-hal baru, menyimpan dan mengingatkan kembali informasi objektif
serta berperan aktif dalam menghitung angka.[65]
e. Cara merperkuat ingatan
Setiap kali kita memepelajari sesuatu, kita menciptakan sebuah jaringan
pengalaman yang menggunakan ribuan sel otak, atau neuron, yang berkumpul
seperti potongan-potongan jigsaw inilah yang membentuk ingatan.Otak-otak
kita tersusun dari 100 miliar neuron, yang menjadi kekuatan dari masing-masing
individu, dalam bentuk energikimiawi dan energi listrik, yang berukuran sekitar
seratus kali lebih kecil dari rambut manusia. Anehnya, masing-masing neuron
memiliki sebuah fobia: ia tidak ingin disentuh. Ada sebuah jarak kecil,
berukuran sekitar sepersejuta inchi, yang disebut dengan synapse, yang
memisahkan masing-masing neuron dari neuron selanjutnya.
Sebuah neuron mengandung tiga komponen utama.Serat utama, yang disebut axon
atau akson, bertugas mengirimkan informasi ke berbagai neuron lain, dan ada
pula dendrite spine atau punggung dendrit, yang bertugas membawa
informasi baru menuju seluruh sel tubuh.
Menguasai ingatan berarti menguasi proses berfikir. Beberapa cara untuk
meningkatkan daya ingat sebagai berikut:
1)
Observasi ,Ketika anda memahami dan melatih pengembangan ingatan anda, anda akan
benar-benar sadar tentang bagaimana anda menerima informasi melalui lima indra
anda.
2)
persepsi, Karena keterampilan observasi anda sudah semakin baik, anda memiliki sebuah
kesadaran yang lebih tajam terhadap dunia di sekeliling anda, sehingga anda
bisa mengingat kemampuan untuk menyadari dan merangkaikan beberapa petunjuk
terpisah.
3)
Analisa ,Kita tidak didesain untuk mengingat semuanya. Pikiran anda secara ilmiyah
akan menentukan relevansi kepentingan, dan daya tarik dari masing-masing
informasi yang datang. Penembangan ingatan anda akan memperbaiki kemampuan anda
dalam membandingkan, menyarikan, menghubungkan, mengevalusai, dan membedakan.
4)
Interprestasi, Sebuah ingatan yang terlatih akan membuat anda bisa melihat dan memahami
dunia di sekeliling anda dalam cara-cara yang lebih baik, yang akan anda lihat
atau dengar, dan juga kemampuan anda dalam menjelskan makna dari suatu hal
kepada orang lain.
5)
Pemecahan masalah, Sebagian dari latihan menantang tentang proses berfikir dan proses
mengingat anda yang konvensional. And aakan belajar untuk mengarahkan dan menstrukturkan
kembali proses berfikir anda dalam sebuah cara yang akan membawa anda pada
solusi kreatif dan inovatif.
6)
Sistematisai, Anda akan mampu mengingat sejumlah informasi yang sebelumnya anda pikir
tidak mungkin diingat, dan anda juga akan mampu mengatur berbagai informasi
tersebut dalam cara yang mudah anda ingat. Anda akan mengembangkan beberapa
metode mental untuk mengkoordinasikan dan mengembangkan prosedur-prosedur yang
akan membuat anda sama efisiennya dengan proses berfikir anda.
7)
Manajemen, Otak anda sangat efisien. Mengembangkan ingatkan akan mengerjakan anda
bagaimana mendekte kemampuan otak aga mampu mengatur berbagai informasi,
sumberdaya, ketrampilan, kemmpuan, dan bakat yang anda miliki.
8)
Pembuatan keputusan, anda sepenuhnya akan memahami mengapa ingatan anda memperhatikan apa yang
sedang ia pertahankan, dan anda akan mampu meramalkan berbagai kemungkinan dari
kemampuan tersebut dalam memfasilitasi proses seleksi anda.
9)
Pemberian nasehat, Ingatan yang semakin baik akan meningkatkan basis pengetahuan anda, mengembangkan kajian dan ketrampilan,serta
membantu anda menjadi lebih bijak. Anda kemudian akan mampu membantu orang lain
untuk tumbuh secara perdonal dan profesional.
10) Inovasi, Ingatan yang berkembang
dengan baik akan merencanakan dan menciptakan strategi-strategi bagi anda, yang
barangkali pada awalnya akan tampak aneh. Anda terdorong untuk benar-benar
“berfikir di luar pola pikir orang awam” dan menghancurkan cara-cara
konvesional.
11) Imajinasi, Ingatan yang berkembang
dengan baikadalah sebuah imajinasi yang dilengkapi dengan kemampuan luar biasa
dalam melakukan visualisasi dan konseptualisasi.
12) Sintesa, Ingatan terlatih dengan
baik akan menimbulkan gagasan-gagasan, ide-ide, dan beragam informasi lain yang
bisa anda manfaatkan dalam memperkaya hidup anda.
13) Pendengaran, Ianda belajar bagaimana menyaring informasi yang anda dengar
dan menangkap nilai-nilainya melalui
organisasi mental, fokus, pada topik pembicaraan meskipun ada berbagai
pertanyaan atau percakapan yang jauh di luar topik tersebut.
14) Prestasi verbal, Anda mengembangkan
alat-alat organisasional mental yang memungkinkan anda untuk menyampaikan
presentasi tanpa harus mengacu pada topik pembicaraan meskipun ada berbagai
pernyataan atau percakapan yang jauh di luar topik tersebut.[66]
f. Peran shalat tahajjud dalam meningkatkan kcerdasan spiritual, emosional dan
intelektual
Semua sholat pasti memiliki kasiat & manfaat yang baik, salah satu
contohnya yaitu sholat Tahajjud. Sholat tahajjud hukumnya sunnah tapi sunah
yang dianjurkan atau sunnah muakad, perintahnya sudah tertera dalam Al-qur’an.
Selain belajar, dengan melaksanakan Sholat Tahajjudm kita bisa meningkatkan
Kecerdasan otak kita, karena pada saat bangun ditengah atau pertigaan malam,
otak kita lebih fres karen tersiram air wudhu. Dan pada saat kita dalam posisi
sujud seluruh darah kita mengalir kedalam otak, darah ini adalah darah segar 7
sehat untuk kecerdasan otak kita. Hal itu dikarenakan sirkulasi darah pada saat
kita bangun tidur kemudian sholat Tahajjud menjadi lancar.
Shalat tahajjud akan membuat fikiran jadi berkonsentrasi serta memusatkan
fikiran, perhatian, perasaan dan kemauan. Dimana selanjutnya akan senantiasa
dapat menimbang dengan seksama, memperhatikan dengan teliti dan mengkai masalh
dengn sebaik-baiknya. Juga secara sadar mampu mengambil keputusan yang tepat
dan benar serta bertindak rapi dan teliti.
Menurut Sabil El-Ma’rufie, “dengan melaksanakan shalat tahajjud secara
rutin maka akan mudah menyadari kesalahan-kesalahan dan pandai dalam mengelola
perasaan sehingga menjadi pribadi yang lebih cerdas.”
Menurut Khalilurrahman Al-Mahfani, shalat tahajjud dapt mempengaruhi
perkembangan kecerdasan seseorang. Utamanya kecerdasan fisikal, emosional,
spiritual, intelegensi.Hal ini mengingat waktu pelaksanaanya pada saat manusia
dalam tidur.
1) Kecerdasan fisikal
Untuk kecerdasan fisikal, shalat tahajjud meningkatkan
kekebalan tubuh dan kebugaran fisik. Shalat tahajjud merupakan alternatif
olahraga yang efektif dan efisien karena dilakukan pada malam hari dengan cara
pelaksanaan shalat juga menggambarkan bentuk olahraga yang dapat menyehatkan
dan juga menyegarkan badan setelah tubuh merasa kakuketikadalamtidur.
2) Kecerdasan Emosional Spiritual
Melaksanakan shalat tahajjud pada malam hari setelah
beristirahat, selai berbekal optimisme, tawakal serta pasrah atas segala
ketentuan dan takdir Allah Swt, dapat menghindarkan diri dari berkeluh kesah
dan kecewa karena kegagalan yang di alami, karena menyadari bahwa Allah Swt
adalah pemberi riski, Dialah yang mengatur rizki semua makhluk. Apalagi waktu pelaksanaannya
juga disaat yang hening dan damai, saat seperti ini dapat menenangkan jiwa,
daya pikir yang bersih, serta kesadaran untuk mengamalkan agama semakin
bertambah.
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seringkali
mendapat tekanan batin dan terlibat persaingan usaha yang sangat tinggi.Dengan
hal-hal demikian, pikiran menjadi kalut dan resah, hati tidak tenang, bahkan
terkadang emosi tidak setabil.Keadaan seperti ini tentu tidak kondusif jika
dipakai untuk melanjutkan beraktifitas.Akibatnya konsentrasi jadi rusak dan
terganggunya keharmonisan dalam berfikir.
Pada saat-sat seperti itulah, shalat tahajjud kembali
berperan penting. Meskipun dilaksanakan hanya dalam waktu lima atau sepuluh
menit. Shalat tahajjud mampu menyegarkan pikiran, menenangkan hati, serta mampu
mengontrol emosi seseorang.
3) Kecerdasan intelektual
Shalat tahajjud mampu meningkatkan kecerdasan intelektual
seseorang.Jika shalat tahajjud dilakukan secara rutin di lakukan oleh para
pelajar dan mahasiswa atau apapun profesinya, keuntungannya yang didapatkan
adalah mudahnya meraih prestasi akademik dan kesuksesan dalam hidup.
Adapun alasan uatama shalat tahajjud mampu meningkatkan kecerdasan intelektual
adalah:
1) Hakikat ilmu adalah cahaya Allah
Cahaya Allah swttidak diberikan kepada para pelaku kejahatan dan pengabdi
kemaksiatan.Cahaya Allah swt hanya diberikan kepada orang-oran yang senantiasa
ingat kepada Allah swt baik pada waktu pagi maupun pada waktu malam.
Nabi Muhammad Saw bersabda:
حَدَّ ثَنَا
إِسْمَا عِيْلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الطّلْحِىُّ , ثَا بِتُ بْنُ مُوْسى أَبُوْ يَزِيدَ
, عَنْ شَرِيْكٍ , عَنِ الأَعْمَشَ , عَنْ أَبِى سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ : قَالَ :
قَال رَسُوْلُ اللهِ صلى الله علىه وسليم ,, مَنْ كَثُرَتْ صَلاَ تُهُ بِا لليْلِ
, حَسُنَ وَجْهُه بِا لنَّهَا رِ
Mewartakan kepada kami
Isma’il bin Muhammad Ath-Thalhiy; mewartakan kepada kami Tsabit bin Musa Abu
Yazid, dari Syarik, dari Al- A’masy, dari sufyan, dari jabir, ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang banyak shalatnya di malam hari,
niscaya akan bagus wajahnya di siang hari.”[67]
2)
Shalat tahajjud
menjadikan jiwa tenang
Hal inisebagaimana firman Allah SWTdalamsuratar-Ra’d, ayat 28, yaitu:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗأَلَابِذِكْرِاللَّهِتَطْمَئِنُّالْقُلُوبُ
“Hai orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.”[68]
Agar proses belajar berjalan dengan baik diperlukan kedamaian dan
ketenangan jiwa agar ilmu yang di ajarkan dapat masuk ke dalam hati orang yang
belajar, yang pada prinsipnya akan mencerdaskan pikiran dan membuat ketemangan
jiwanya.
3) Shalat tahajjud menjadikan pikiran lebih berkonsentrasi
Ketika seseorang merasa lelah maka solusinya adalah beristirahat.Setelah
beristirahat, maka disunatkan untuk membangun tengah malam untuk melaksanakan
shalat tahajjud. Shalat tahajjud yang dilakukan pada waktu istirahat akan
mengisi kembali asupan oksigen yang ada dalam di dalam otak. Sebagaimana telah
diketahui bahwa salah satu gerakan shalat, yakni sujud membantu mengalirkan
darah secara maksimal ke otak.Itu artinya, otak mendapatkan asupan darah dan
oksigen yang berguna untuk memacu kerja sel-selnya.
Berdasarkan penguraian di atas, dapat dipahami bahwa shalat tahajjud mampu
mendidik kecerdasan dalam berfikir.Hal ini dikarenakan waktu tengah malam
merupakan waktu dimana pikiran berbeda dalam keadaan tenang dan bersih dari
permasalahan-permasalahan, namun pada saat tersebut fikiran telah difokuskan
sebentar untuk mengingat Allah swt dalam bentuk ibadah shalat.Dengan mangingat
Allah SWt pada saat ketenangan seperti berfikir semakin cerdas.Oleh sebab itu,
untuk mendidik kecerdasan sangat di anjurkan untuk melaksanakan atau
mengamalkan shalat tahajjud.[69]
BAB III
PAPARAN HASIL TEMUAN KAJIAN PUSTAKA
A.
Teks dan
terjemah surat Al-muzzamil ayat 1-10
Hai
orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari,
kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari
seperdua itu sedikit. atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu
dengan perlahan-lahan.. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu Perkataan
yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk
khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang
hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). sebutlah nama Tuhanmu, dan
beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (Dia-lah) Tuhan masyrik dan
maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah Dia sebagai
Pelindung. dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka
dengan cara yang baik.[70]
B.
Biografi Ust.
Yazid Al-Busthomi, Lc .
Ustadz Yazid Al-Busthomi, Lc. Lahir pada tanggal 30 Juni 1982 di
kota Kudus, Jawa Tengah. Sekolah MA Tasywiquth Thullab Salafiyyah, Kudus, smbil
belajar kitab kuning di Pesantren Roudhotul Muta’allimin asuhan K.H.M. ma’ruf
Irsyad. Setelah lulus dari MA pada Tahun 2000, ia melanjuutkan kuliah di
Universitas Al-Azhar, Cairo, dengan beasiswa Majelis A’la Al-Islamiyah.
Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang mahasiswa, ia juga aktif
diberbagai prganisasi, di antaranya PCINU Mesir, KSW (Kelompok WaliSongo), dan
senat fakultas di Universitas Al-Azhar, Mesir.
Pada tahun 2007, ia mulai menetap di Yogyakarta. Setahun kemudian ,
ia aktif menulis dan bergabung di penerbit buku bermutu, DIVA Press. Bukunya
yang sudah diterbitkan berjudul :
Tahajjud untuk Kecerdasan Akademikmu (DIVA Press, 2012), Ragam Pantangan & Anjuran Shalat
Tahajjud (DIVA Press, 2012), Akibat-akibat Fatal Meremehkan Shalat hajat
(DIVA Press, 2013), Puasa Senin Kamis Itu Ajaib (DIVA Press, 2014), Dasyatnya
Energi Tahajjud (DIVA Press, 2015), Aktivasi Tahajjud (DIVA Press,
2016).
C.
Eksistensi
Sholat tahajjud dalam surat Al-Muzzammil ayat 1-10
QS. Al-Muzzammil [73] : 1-10, bila ditafsirkan makna secara
mendalam mempunyai pengertian bahwa kehadiran surat ini lebih ditunjukan kepada
orang-orang yang diselimuti oleh berbagai masalah yang mengakibatkan ketakutan,
kekhawatiran, kecemasan, dan stres. Jika dalam ilmu kedokteran klasik diajari
bahwa cara menghilangkan stres ialah dengan cara berbaring, melemaskan seluruh
anggota tubuh, kemudian membayangkan bebean dan pikiran yang semakin lama
semakin berkurang, mka kitab suci al-Qur’an memberikan petunjuk yang lebih
hebat lagi. Caranya adalah dengan bangun malam hari dan mengerjakan shalat
Tahajjud secara khusyuk, ikhlas, gerakannya tepat, dan diwaktu paling utama,
yakni pada sepertiga malam yang terakhir.
“Ketika tinggal sepertiga malam yang akhir, Tuhan kami turun (ke
langit dunia). Dia berfirman, ‘Barang siapa yang menyeru-Ku, maka akan Aku
perkenakan seruanya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku perkenakan
permintaanya. Dan, barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, maka Aku ampuni ia.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam pelaksanaanya shalat tahajjud juga di anjur kan sebagai
berikut :
a.
Membaca
al-Qur’an dengan tartil
“..dan bacalah Al Quran
itu dengan perlahan-lahan.”
Saat mengerjakan shalat Tahajjud, bacalah surat-surat dari kitab
suci dengan tartil sambil meresapi maknanya. Membaca kitab suci dengan tartil
dapat “menghipnotis” malaikat agar mengamini do’a kita dalam sholat.
“Sesungguhnya , para malaikat suka dngan bacaan Qur’anmu. Mereka
datang berbondong-bondong untuk mendengarkanya (mengamininya). Mereka memenuhi
seluruh ruang dalam rumahmu sehingga tidak ada lagi ruang untuk kudamu.”
Dalam riwayat lain, Rasulullah Saw. Juga menegaskan:
“Maka, malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata, ‘Amin’, dan
bagimu seperti yang kamu doakan.”
b.
Berdzikir
setiap saat
Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang
(banyak). sebutlah nama Tuhanmu, dan
beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
Sebenarnya, shalat Tahajjud yang dikerjakan pada malam hari
mempunyai dua ini, yaitu doa dan dzikir. Dua komponen ini tidak dapat
dipisahkan dalam satu produk tersebut yang disebut shalat.
Berdzikir setiap saat dapat membuat hati tenang, sehingga terhindar
dari ketakutan, kekhawatiran, kecemasan dan stres. Ini kuga sesuai dengan janji
Allah Swt. Sebagaimana firman-Nya:
tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä ûÈõuKôÜs?ur Oßgç/qè=è% Ìø.ÉÎ/ «!$# 3 wr& Ìò2ÉÎ/ «!$# ûÈõyJôÜs? Ü>qè=à)ø9$# ÇËÑÈ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Banyak penelitian membuktikan bahwa ketenangan dapat meningkatkan
kecerdasan. Hal ini dikarenakan ketenangan bisa meningkatkan sirkulasi darah
keotak, memperlancar pernafasan dan meningkatkan oksigen yang akan
memperlancarkan kinerja tubuh, sehingga dapat membantu meningkatkan konsentrasi
pikiran. Shalat Tahajjud yang dikerajakan secara khusyuk dan ikhlas, bisa
mendatangkan ketenangan sekaligus sebagai terapi kecerdasan pikiran.
c.
Tawakal
>§ É-Îô³yJø9$# É>ÌøópRùQ$#ur Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd çnõϪB$$sù WxÏ.ur ÇÒÈ
(Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah Dia sebagai
Pelindung.
Ketika mengerjakan shalat tahajjud , hendaklah kita bersikap
tawakal atau berserah diri secara total kepada Allah Swt. Tumbuhkanlah
kesadaran didalam hati bahwa Dia adalah Dzat yang maha segalanya ; pemilik dari
kita dan semua yang ada dijagad raya.
d.
Bersabar
menghadapi ujian
÷É9ô¹$#ur 4n?tã $tB tbqä9qà)t öNèdöàf÷d$#ur #\ôfyd WxÏHsd ÇÊÉÈ
dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah
mereka dengan cara yang baik.
Dalam kehidupan di dunia tidaak ada satu orang pun yang lepas dari
ujian Allah Yang Maha Kuasa. Justru ketika kita di uji, dari situlah Dia ingin
meningkatkan derajat hamba-Nya. Terkait ini, dalam sebuah riwayat, rasulullah
saw. Bersabda:
“Adakalanya Allah Swt. Menyediakan suatu derajat bagi seseorang,
tetapi tidak dapat dicapai dengan amalannya, sehingga diuji dengan musibah yang
menimpa tubuhnya. Maka karena kesabarannya, tercapailah derajat itu.[71]
Imam ahmad bin hambal meriwayatkan dari Ummul Mukmin Aisyah ra.
Bahwa Allah telah mewajibkan qiyamul lail kepada Rasulullah saw di awal surat
ini. Beliau dan para sahabat telah menegakkan di sebagian malam sehingga
kaki-kaki mereka bengkak. Setelah genap dua belas bulan, Allah memberikan
keringanan dengan diturunkannya ayat kedua puluh dari sura ini pula. Maka
berubahlah hukum qiyamul lail yang tadinya wajib menjadi satu badah yang
tadinya wajib menjadi ibadah yang sunnah.
Surat Al-muzzamil turun pada marhalah bina’. Marhalah pengembangan
ruh. Para sahabat merupakan calon da’i dan mujahid digembleng dengan gemlengan
yang berat. Selama setahun mereka harus bangun di tengah tiap malam untuk
berdiri shalat berjam-jam. Mereka dituntut untuk ta’at , tunduk, patuh dan
berpegang teguh pada perintah Allah dan Rasul-Nya.
Kewajiban qiyamul lail bukanlah sekedar berdiri shalat berjam-jam.
Tetapi ia merupakan tarbiyah imaniah. Tarbiyah untuk selalu berhubungan dengan
Yang Maha Pencipta, untuk bermunajat kepada-Nya. Ia merupakan wasilah untuk
berdiri dan bertawakal kepada-Nya.
Generasi Al-Muzzamil harus dibina di bawah konsp qur’ani. Dan
tidaklah cukup jikalau Al-Qur’an hanya dijadikan sebagai pusat dan sumber
intelektualitas belaka. Tetapi al-Qur’an harus di hafal. Khusus bagi mereka
yang masih berumur muda. Perlu diingat makna qiyamul lail tidak pernah
terealisir selama calon da’I atau mujahid tidak hafal ayat-ayat Al Qur’an
kecuali ayat saja. Bagaimana ia akan merasakan nikmat bermunajatnya, sedangkan
ia hanya hafal beberapa ayat dari Al Qur’an dan diulangnya tiap raka’at
shalatnya? Bagaimana ia akan merasa khusyu’? sungguh!! Betapa nikmat, tatkala
kaki berdiri tegak untuk memulai munajat, hati tergerak disinari ayat-ayat
Illahi, yang kemudian dibiaskan ke dalam penglihatan, pendengaran, jiwa dan
kehidupan.[72]
Sedangkan Klasifikasi pelaksanaan shalat malam yaitu :
Pertama, menghidupkan
seluruh malam. Ini hanya biasa dilakukan oleh orang-orang yang kuat, yang
seluruh hidupnya hanya dipersembahkan untuk beribadah kepada Allah dan
menikmati munajat kepada-Nya, sehingga shalat itulah yang menjadi ‘santapan’
bagi mereka dan ‘kehidupan’ bagi hati mereka. Mereka tidak merasakan letih
dengan mengerjakan shalat sepanjang malam. Mereka mengantikan tidur di siang
hari ketika semua manusia sibuk mencari rezeki. Hal ini dilakukan oleh sejumlah
oleh sejumlah kalangan salaf. Mereka terbiasa mengerjakan shalat subuh dengan
menggunakan wudhu shalat isya’. (maksudnya, mengerjakan shalat isya’ dan shubuh
hanya dengan satu wudhu, karena sejak isya’ hingga subuh, wudhunya belum
batal).
Kedua, mengerjakan shalat malam selama separuh malam. Yang mampu mengerjakan
shalat seperti ini dari kalangan salaf tidak terhitung jumlahnya. Cara terbaik
untuk mengerjakannya adalah dengan tidur di sepertiga awal malam dan sepeenam
waktu malam. Dengan demikian, ia bisa mengerjakan shalat malam di tengah-tengah
waktu malam. Ini adalah waktu yanag paling utama.
Ketiga, mengerjakan
shalat selama sepertiga waktu malam. Dalam hal ini, sebaiknya seorang tidur
pada separoh awal dari waktu malam dan sepernenam akhir. Sebab, secara umum,
tidur di waktu malam itu dianjurkan (sunnah). Sebab, ia akan menghilangkan rasa
kantuk ketika melaksanakan shalat shubuh, dimana mereka jelas tidak meninggalkan
hal itu.
Keempat, mengerjakan
shalat malam selama seperenam atau pun seperlima waktu malam. Yang lebih utama
adalah jika dilakukan pada paroh akhir, sebelum datang waktu seperenam ahir
waktu malam.
Kelima, mengerjakan shalat malam tanpa memperoalan estimasi waktu tertentu.
Caranya adalah dengan mengerjakan sholat dari awal malam. Jika sudah mengantuk,
maka ia tidur. Jika kemudian terbangun, maka ia mengerjakan shalat lagi; dan
jika terkuasai oleh kantuk, maka ia kembali tidur. Dengan demikian, di waktu
malam itu ada dua kali waktu tidur dan ada dua kali waktu tidur dan ada dua
kali waktu untuk shalat malam.
Keenam, estimasi paling
minim dalam melaksanakan shalat malam yaitu cukup mengerjakan hanay dalam empat
atau dua rakaat. Atau bahkan barangkali kesulitan untuk bersuci, sehingga ia
mencukupkan diri dengan duduk menghadap kiblat beberapa saat dengan duduk
menghadap kiblat beberapa saat dengan duduk menghadap kiblat beberapa saat
dengan membaca dzikir dan do’a.[73]
Ada beberapa adab-adab dalam melaksanakan shalat malam, yang menurut pendapat Nabi SAW
di dalam menunaikan shalat malam yaitu :
1.
Berniat Shalat
Malam ketika menjelang tidur
Hal ini dimaksudan agar ia tetap mendapat pahala mengerjakan shalat
malam jika ternyata pada malam itu ia tidak bisa menunaikannya. Sebab, Nabi SAW
bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَا لُ بِا لنِّيّاتِ
“segala amal perbuatan itu berdasarkan niat”.[74]
Nabi SAW juga bersabda :
مَنْ
أَتَى فِرَاشَهُ وَهُوَ يَنْوِي أَنْ يَقُوْ مَ يُصَلّي مِنَ اللَّيلِ فَغَلَبَهُ
النَّوْمُ حَتَّى يُصْبِحَ كُتِبَ لَهُ مَا نَوَى وَكَانَ نَوْمُهُ صَدَقَةً
عَلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ عَزَّوَجَلَّ
“barang
siapa mendatangi ranjangnya (hendak tidur) dalam keadaan berniat bangun untuk
mengerjalan shalat di malam hari, kemudian ia tetidur hingga Shubuh (tanpa
sempat mengerjakan shalat malam), maka dituliskan untuknya pahala niat shalat
malam tersebut, sedangkan tidurnya itu merupakan sedekah untuk dirinya dari
Rabbnya.[75]
2.
Berdzikir
ketika Bangun tidur
Jika seseorang itu terjaga dari tidurnya untuk mengerjakan shalat
malam dan tahajjud, maka sebaiknya ia berdzikir terlebih dahulu (sebelum
shalat). Diriwayatkan dari Ummu Salamah bin ‘Abdirrahman bi ‘Auf bahwa ia
berkata, “Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah, ‘Dengan apa Nabi SAW biasanya
membuka shalatnya dengan bacaan do’a :
اَللّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَا ئِيلَ وَإِسْرَافِيْلَ فَا
طِرَ السَّمَا وَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ
بَينَ عِبَا دِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُوْ نَ اهْدِنِي لِمَا اخْتِلِفَ
فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإ ذْنِكَ , إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَا ءُ إِلَى صِرَاطٍ
مُسْتَقِيمٍ
“Ya Allah, Rabbnya
malaikat Jibril, Mika’il dan israfil, Pencipta langit dan bumi, serta yang
mengetahui segala yang tersembunyi maupunynag nampak, engkau yang membuat hukum
(memberi putusan perkara) diantara hamba-hamba-Mu mengenai apa yang mereka
perselisihkan. Berikanlah aku petunjuk berkenaan dengan kebenaran yang
diperselisihkandengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada
siapa saja yang engkau kehendaki
menuju jalan yang lurus”.[76]
Imam nawawi dalam Al-Majmu’ mengatakan, “Di sunatkan bagi setiap
orang yang bangun untuk mengerjakan shalat malam agar mengusap wajahnya,
bersiwak, serta memandang ke langit seraya membaca ayat-ayat ahir surat Ali
‘Imran, yaitu , Innafi khalqis samawati wal ardhi..(sesungguhnya di
dalam penciptaan langit dan bumi..). hal ini didasarkan pada hadist dari Rasul
yang di sebutkan di dalam Ash-shahihain.
3.
Bersiwak ketika
hendak shalat malam
Hal ini di dasarkan pada hadist yang diriwayatkan dari Hudzaifah,
bahwa Nabi SAW jika bangun untuk mengerjakan shalat tahajjud di malam hari,
maka beliau memebersihkan mulut dengan siwak.
4.
Membangunkan
istri untuk sholat malam
Hal ini termasuk bentuk pelaksanaan firman-Nya dalam surat Al
Maidah [5] 2:
وَتَعَا وَنُوْا عَلَى آلْبِّرِ وَآلتَّقْوَ ى...
“Tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa..”[77]
Di riwayatkan dari Aisyah Ra, bahwa ia berkata :
كَانَ رَسُوْلُاللهِ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يُصَلّي مِنَ اللّيلِ ,
فَإِذَا أَوْتَرَقَالَ : قُوْمِي فَأَوْتِرِي يَاعَائِشَةُ
“rasulullah
SAW mengerjakan shalat malam, dan ketika beliau hendak witir, maka beliau
berkata, ‘bangunlah, dan kerjakanlah shalat witir, wahai ‘Aisyah.”[78]
5.
Mulai shalat
dengan dua rakaat ringan
Diriwayatkan dari ‘Aisyah Ra, bahwa ia berkata :
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَا مَ
مِنَ اللّيلِ لِيُصَلّيَ افْتَتَحَ صَلاَ تَهُ بِرَكْعَتَينِ خَفِيفَتَينِ
“Rasulullah
SAW itu jika bangun malam di malam hari untuk mengerjakan shalat, maka beliau
membuka shalatnya dengan mengerjakan shalat dua rakaat ringan.”[79]
6.
Menangis saat
membaca dan merenungi Al-Qur’an
Ketika Nabi SAW mengerjakan shalat, maka terdengarlah suara
rintihan tangis beliau seperti suara air yang sedang mendidih di dalam periuk.
Dari ibnu Mas’ud Ra, bahwa ia berkata, “Nabi SAW pernah berkata kepadaku,
‘Bacakanlah ayat-ayat Al-Qur’an kepadaku.’ Aku menjawab, ‘Bagaimana aku
membacakannya kepada baginda, sedangkan kepada baginda Al-Qur’an itu di
turunkan.’ Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya aku ingin mendengarnya dari orang
lain.’ Ahirnya aku bacakan kepada beliau bagian dari surat An-Nisa’, sehingga
ketika sampai pada firman Allah SWT pada surat An-Nisa’[4]: 42 :
فَكَيفَ إِذَا جِئْنَا مِن كُلِّ أُمَّةِ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ
عَلَى هَىؤُلآءِ شَهِيدًا
“Maka bagaimanakah
(hanya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu(sebagai umatmu).[80]
(hanya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu(sebagai umatmu).[80]
Maka, beliau berkata. ‘cukup.’ Aku pun segera mengangkat kepalaku,
dan ternyata aku lihat kedua mata beliau berlinang air mata.
7.
Membaca do’a
dalam sholat malam
Diantara petunjuk dan kebiasaan beliau adalah banyak memanjatkan
do’a dalam shalat tahajjud beliau, karena do’a yang di panjatkan ketika itu
kemungkinan besar dikabulkan oleh Allah SWT. Diriwayatkan dari jabir Ra. Bahwa
ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
إِنَّ فِي الّيْلِ لَسَا عَةً
لاَيُوَا فِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَ لُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا
وَالاَخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَا هُ , وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya
di malam hari itu ada waktu tertentu, dimana tidaklah seorang muslim yang
bertepatan dengan waktu terssebut memohon kebaikan kepada Allah berkenaan
dengan urusan dunia dan akhirat, melainkan pasti Allah akan memberikannya
kepada-nya. Hal itu terjadi pada setiap malam.”
8.
Tidak
memberatkan diri dalam melakukan ketaatan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra, bahwa Nabi SAW bersabda :
إِ نَّ الدِّ يْنَ يُسْرُ وَلَنْ يُشَا دَّ
الدَّيْنَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ فَسَدِّدُوْا وَقَا رِبُوْا وَأَبْشِرُوْا
وَاسْتَعِنُوْا بِا لْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيءٍ مِنَ الدُلْجَةِ
“Sesungguhnya
agama ini mudah. Tidak ada seorang pun yang membebani diri (di atas
kemampuannya) dalam menjalankan agama ini kecuali pasti ia akan terberatkan
olehnya. Oleh karena itu, bersahajalah, mendekatlah (kepada kebenaran),
berikanlah kabar gembira, dan minta tolonglah(dengan mengerjakan ibadah) di
awal waktu pagi dan petang serta waktu perjalanan malam.[81]
9.
Menangguhkan
shalat ketika mengantuk
Diriwayatkan dari anas ra. Bahwa Nabi bersabda :
إِذَ نَعَسَ أَحَدُ كُمْ فِي الصَّلاَةِ فَلْيَنَمْ حَتَّى يَعْلَمَ
مَا يَقْرَأُ
“Jika salah seorang diantara kalian mengantuk ketika mengerjakan
sholatnya, maka hendaklah ia tidur terlebih dahulu, sehingga (kantuknya hilang,
dan kemudian) ia mengerti apa yang dibacanya.[82]
10.
Tidur setelah mengerjakan sholat malam
Disunatkan bagi etiap mukmin agar etelah mengerjakan sholat malam
itu tidur kembali, yaitu di penghujung waktu malam menjelang fajar. Yang
demikian ini merupakan dari oetunjuk Nabi SAW. ‘Aisyah Ra berkata, “Tidaklah
kau temui Rasulullah SAW di rumahku, atau disisiku, di akhir waktu malam
menjelang fajar, kecuali beliau dalam keadaan tidur.”[83]
Syaih ‘Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, :Di anjurkan bagi orang
yang mengerjakan shalat malam agar tidur di akhir malam dengan dua tujuan.
Pertama, agar kantuknya hilang di pagi harinya (terutama ketika menunaikan
ibadah shalat subuh). Kedua, bahwa tidur di akhir malam itu akan menghilangkan
pucat wajah. Jika ia memaksakan diri untuk tidak tidur, maka kepucatan wajah
itu masih tetap begitu saja keadaanya.
11.
Berdoa saat
selesai shalat malam
Diriwayatkan dari Ali bun Abi Thalib Ra, bahwa Rasulullah SAW
memanjatkan doa selesai shalat witir dengan lafadz.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُدوْ ذُ بِرِ ضَا كَ مِنْ سَخَطِكَ بِمُعَا فَا
تِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ , وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيكَ
أَنْتَ كَمَا أَثْنَيتَ عَلَى نَفْسِكَ
“Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, dengan
kemanfaan-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari (siksaan)-Mu.
Aku tidak dapat menghitung pujian kepada-Mu seperti yang Engkau pujikan
terhadap diri-Mu.[84]
Beberapa dokter, ilmuan dan cendikiawan luar negri pun mengakui
bahwasanya sholat tahajjud banyak sekali mendatangkan manfaat, baik kesehatan
maupun kecerdasan, di antaranya komentar adalah :
a.
Komentar para
ilmuwan dan dokter tentang Shalat Malam
Seorang dokter
di amerika telah memeluk islam karna keajaiban yang telah dtemunya ia amat
kagum dengan penemu tersebut sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran
Dia adalah
seorang dokter neurologi. Setelah memeluk islam dia amat yakin pengobatan
secara islam oleh sebab itu ia telah membuka sebuah klinik yang bernama
“pengobatan melalui al-qur’an” diantaranya pengobatan yang dilakukan melalui
kajian al-qur’an adalah berpuasa, biji hitam (jadam) madu, dan sebagainya.
Ketika di tanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk islam, maka dokter
tersebut memberi tau bahwa suatu kajian saraf yang dilakukukan, terdapat
beberapa urat saraf di dalam otak manusia tidak dimasuki oleh darah.
Pada setiap
inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara yang lebih
norml.setelah membuat kajian yang memakan waktu akhirnya dia menemukan bahwa
darah tidak akan memasuki urat saraf didalam otak tersebut, melainkan ketika
seorang tersebut sembahyang yaitu ketika sujud.
Urat tersebut
memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu aja. Ini artinya darah akan
memassuki sebagia urat tersebut mengikuti kadar sembahyang lima waktu yang di
wajibkan oleh islam.
Jadi barang
siapa yang tida menunaikan sembahyanagmaka otak tidak dapat menerima darah yang
secukupnya untuk berfungsi secara normal.[85]
Dokter Samir
Ismail Hulwi mengatakan sesungguhnya shalat malam itu memberikan energi dan
spirit kepadamu, serta menghindarkan sakit punggung di kemudian hari. Dalam
hasil sebuah kedokteran disebut bahwa orang-orang lanjut usia yang mengerjakan
sholat malam dapat menikmati tingkat kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan mereka yang tidak mengerjakan sholat malam. Disamping itu sholat malam
juga menghindarkan seorang diri dari penyakit arteriosclerosis yang bisa
menyebabkan serangan penyakit angina pectoris kram jantung dan otak.
Sebab orang yang bangun malam hari dan memutus jalannya tidur panjang itu
berarti melakukan gerakn yang bisa menghindarkannya dari munculnya penyakit arteriosclerosis
tersebut.”
Al-Hajj’Abbas
Kararah mengatakan, “Shalat itu, disamping merupakan bentuk ketaatan kepada
sang khaliq dan ketundukan kepada-Nya, merupakan olahraga yang banyak sekali
manfaatnya. Sebab, jasad manusia ini terdiri dari Tulang, sendi, otot, urat,
urat darah, dan syaraf. Seluruhnya membituhkan pelumasan setiap harinya dengan
cara bergerak. Sebab, istirahat total atau tidur yang disebabkan oleh rasa
malas dan kejenuhan itu, dalam berbagai kondisi yang lain, membutuhkan upaya
yang lebiih besar lagi.
Barangkali
kejang kedua otot betis, atau bisul pada punggung, akan menimpa orang-orang
yang suka banyak tidur. Otot-otot pada tubuh manusia ini mencapai ratusan
jumlahnya. Syaraf manusia juga sangat banyak, yang terbesar, saling
bersambungan dan bercabang-cabang pada tubuh manusia itu mencapai 360 buah.
Untuk itu
sholat merupakan olahraga yang sangat istimewa. Dengan shalat ini, seluruh
persendian, tulang dan otot bergerak. Dengan begitu, peredaran darah menjadi
lancar. Lalu, bayangkan jika hal itu dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari,
dan hal itu dilakukan secara berulang-ulang manakala kekuatan iman seseorang
semain bertambah. Dengan demikian, shalat itu memeliki kelebihan yang tidak
bisa dipungkiri, tidak pernah ditolak oleh akal dan tidak asing dari pikiran
yang sehat.
b.
Komentar para
cendikiawan barat tentang shalat
Dr. Carrel,
ketika membahas sejauh mana kekuatan yang didapatkan oleh seorang mukmin dari
mengerjakan sholat, mengatakan , “Barangkali, shalat merupakan potensi terbesar
yang bisa melahirkan energi yang dikenal sampai hari ini. Sebagai dokter, saya
menyaksikan sendiri sekian banyak orang sakit yang tidak mempan diberi obat-obatan
medis di dalam mengatasi sakit mereka. Dan ketika kedokteran tidak lagi mampu
mengatasinya, maka shalat melakukan intervensi terhadap mereka, dan akhirnya
mereka pun sembuh. Sesungguhnya shalat itu seperti radium metal yang
menjadi sumber radiasi dan penghasil energi . ketika kita mengerjakan sholat,
sebenarnya kita mengikatkan diri dengan kekuatan terbesar yang menguasai alam
raya ini, dan kita meminta dengan cara memnjatkan doa agar ia berkenan
memberikan sebagian dari kekuatan tersebut kepada kita, yang kita gunakan untuk
membantu menghadapi letihnya kehidupan ini. Bahkan, doa atau munajat itu
sendiri sudah cukup untuk menambah kekuatan dan energi kita. Engkau tidak akan
mendapatkan seorang pun yang memohon kepada Allah sekali saja, kecuali permohonan
itu akan menghasilkan buah yang terbaik.
Filosofi
prancis, Ernest Renan, sekalipun begitu jaunya oia dari Islam dan Arab,
mengatakan, “sesungguhnya aku tidak pernah masuk masjid kaum muslimin tanpa
mengerjakan shalat dengan begitu khidmat. Rugi rasanya jika aku tidak melakukan
hal seperti itu. Hanya saja, aku bukanlah seorang muslim.
Sir Thomas
Arnold, ketika mengomentari shalat mengatakan, “Kewajiban yang teratur ini,
sebagai bentuk peribadahan kepada Allah, merupakan tanda paling menonjol bagi
kaum muslimin yang membedakan mereka dari yang lain dalam kehidupan keberagaman
mereka. Seringkali ritual shalat yang bisa disaksikan oleh para turis maupun
selain merka di negri-negri timur itu memberikan dampat terhadap jiwa.”[86]
D.
Rahasia
tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan Spiritual, Emosional, Intelektual
Pemikiran Yazid Al-Bustomi shalat Tahajjud merupakan salah satu
shalat sunnah yang mempunyai fadhilah untuk kembali mendekatkan diri kepada
Allah Swt. Selain itu, dalam do’a khusus yang dipanjatkan setelah shalat
tahajjud, juga terbukti bahwa shalat sunnah tahajjud ini merupakan shalat yang
memang khusus diperintahkan kepada umat islam agar kembali mendekatkan diri
kepada Allah Swt.
Sebagai sang pencipta, Allah Swt. Sangat mengetahui dan memahami
bahwa manusia adalah mahluk yang lemah dan terbatas kemampuannya. Oleh karena
itu, Dia memerintahkan kepada hambanya untuk mengerjakan shalat Tahajjud agar
senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan begitu, Dia akan memudahkan
segala urusan. Hal ini menjadi bukti bahwa Dia sangat sayang kepada hamba-Nya.
Dalam kitab suci Al-Qur’an, Allah Swt, dalam surat Al-Baqarah [2] :
45 berfirman :
وَآسْتَعِنُوْا بِآ لصَّبْرِ وَآلصَّبْرِ وَآلصَّلَو ةِ
“Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolonngmu” [87]
Setiap mahluk hidup di dunia ini sudah dijamin bahwa mereka tidak
akan pernah mendapatkan cobaan di luar batas keemamapuannya. Tidak ada satu pun
mahluk di dunia ini yang lepas dari rahmat atau kasih sayang Allah Swt., baik
itu dari golongan hewan melata maupun hewan yang bebas terbang diatas awan.
Oleh sebab itu, sebagai hamba Allah, kita tidak perlu cemas memikirkan segala
cobaan itu. Sebab, semua mahluk sudah di jamin akan mendapatkan rahmat atau
kasih sayang-Nya. Bahkan orang-orang ateis sekalipun tidak lepas dari rahmat
atau kasih sayang-Nya. Tidak jarang di antara mereka juga mendapatkan
kenikmatan di dunia yang lebih daripada kebanyakan orang.
Akan tetapi untuk mendapatkan rahmat atau kasih sayang Allah Swt
tersebut kita di wajibkan untuk berikhtiar (usaha). Selain itu, kita juga
dituntut berdoa dengan maksud agar diberikan kemudahan dan keberkahan oleh-Nya.
Mengenai ini, Allah Swt menjelaskan di dalam Al-Qur’an dalam surat Al-A’raaf
[7] : 55-56, sebagai berikut :
أدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ
آلْمُعْتَدِينَ, وَلاَ تُفْسِدُواْفِى آلأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَحِهَا وَآدْعُوهُ
خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِ يبُ مِّنَ آلْمُحْسِنِينَ
“ Berdoalah kepada
Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya, Allah tidak
menyukai prang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan
di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya, dan berdo’alah kepada-Nya dengan
rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan) sesungguhnya
rahmat Allah amat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.[88]
Keinginan agar dimudahkan segala urusan tidak cukup hanya dengan
mengandalkan ikhtiar yang bertumpu pada kekuatan fisik saja, namun lebih dari
itu, kita diwajibkan untuk berdoa atau melakukan ikhtiar hati. Sebab, dengan
jalan inilah, ihktiar yang setiap harinya yang kita lakukan lebih powerfull.[89]
Inilah “biang”nya shalat Tahajjud untuk Kecerdasan akademik.
Tetapi ketahuilah bahwa “mentari” ikhtisr ini dihiasi oleh lima sendi dasar,
yaitu sidik jari kehidupan, simpil pembelajaran, pelangi langit, perisai
al-Qur’an, dan pemberi abadi, yang merupakan satu buhul (ikatan) yang
tidak boleh dipisahkan.
a.
Ritual
Persiapan
Untuk menggapai barakah shalat Tahajjud (kecerdasan akademik), ada
empat taha[an yang harus dilakukan, sebagaimana berikut :
1.
Mandi Taubat
Mandi taubat
dengan air dingin sekitar pukul 12.00-03.00 dini hari sebagai hydro thetapy.
Caranya siramlah air keseluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Sebelum mandi, mulailah dengan niat mandi taubat, sebagaimana berikut:
نَوَيْتُ غُسْلَ التَّوْبَةِ سُنَّةً للهِ تَعَا لَى
“Aku niat mandi sunnah taubat karena
Allah Ta’ala.”
Kemudian ketika menyiramkan air kesekujur tubuh, bacalah doa
berikut :
رَ بِّ أَنْزِ لْنِى مُنْزَ لاً مُبَا رَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ
الْمُنْزِلِينَ.
“Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat
yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat.”
Setelah itu,
berdo’a, “Ya Allah, melaui air malam-Mu ini, kurangilah kebodohanku dan
cerdaskanlah otakku, sebagaimana Engkau Mencerdaskan utusan-Mu, Rasulullah
Saw.”
Ada banyak
manfaat yang diperoleh dari mandi taubat pada tengah malam, di antaranya adalah
dapat meningkatkan kesadaran diri (self consciousness) dan menyembuhkan
diri dari berbagai penyakit.
Ada dua macam
mandi taubat yang bisa dilakukan yaitu dengan berendam dan dengan cara
penyemprotan.
2.
Mengenaikan
Pakaian yang Suci dan Indah saat Shalat
Boleh jadi,
anda akan bertanya, kenapa harus indah? Saat shalat, kita akan menghadap Allah
yang Maha Kuasa. Memang, kita diperbolehkan memakai pakaian seadanya ketika
shalat Tahajjud. Tetapi bila, tujuan kita adalah menggapai barakah demi
kecerdasan akademik, sebaiknya tinggalkan hal yang kurang patut ini. Bukankah
Dia juga sudah mengingatkan kepada kita mengenai hal ini? Coba Anda cermati
firman-Nya dalam surat Al-A’raaf [7]:31, sebagai berikut :
يَبَنِى ءَادَمَ خُذُواْ زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang
indah di setiap memasuki masjid..”[90]
3.
Memakai
Wewangian
Memakai parfum
atau wewangian ketika hendak melaksanakan shalat Tahajjud dapat mengantarkan
kita untuk mencapai kekhusyukan dalam shalat. Apa alasanya? Aroma parfum atau
wewangian dinilai sebagai aroma terapi sehingga dapat membuat kitajauh lebih
segar atau fresh ketika shalat. Hal ini tentu bisa membuat kita khusyuk
saat shalat. Namun sekedar mengingatkan, dalam beberapa riwayat disebutkan
bahwa aroma yang paling disenangi oleh Allah Swt adalah aroma misik atau
kasturi.
4.
Memilih tempat
yang tenang
Setelah mandi,
memakai pakaian yang suci dan indah, serta memakai parfum atau wewangian ,
tibalah saatnya mengerjakan shalat tahajjud. Nah, untuk mengerjakannya, ada
baiknya kita memilih tempat yang sunyi dan jauh dari hiruk-pikuk atau
keramaian. Kenapa? Sebab dikhawatirkan mengganggu kekhusyukan kita dalam
mengerjakan shalat Tahajjud.
b.
Proses
Pelaksanaan
Terdapat 10 tahapan dalam proses pelaksanaan shalat tahajjud, mulai
dari persiapan hingga salam. Adapun tahapan tersebut ialah sebagai berikut :
1.
Persiapan
Pada tahapan
ini, kita sudah berdiri tegak, mengambil posisi yang nyaman, dan tangan
diluruskan ke bawah. Kemudian, renggangkan kedua kaki, sehingga tidak terlalu
sempit dan tidak terlalu lebar. Buang sejenak semua unek-unek yang masih
tersimpn dalam pikiran, lalu mulailah fokuskan pikiran pada shalat tahajjud.
Selanjutnya, tarik nafas dalam-dalam hingga hitungan kelima. Lalu keluarkan
nafas secara perlahan-lahan ; ulangi ssebanyak tiga kali. Kuncilah fokus
pikiran kita pada shalat tahajjud yang akan di kerjakan. Setelah fokus
benar-benar terkunci, bersiaplah mengucapkan takbir.
Saat
mengucapkan Allahuakbar, pikiran harus tertuju kepada-Nya, lalu rasakan
bahwa Dia benar-benar sudah hadir di depan kita dan mengamati kita. Kemudian,
berdoa. “Ya Allah, kami hanya mengharapkan ridha-Mu. Ya Allah , kami hanya
mengharapkan rahmat-Mu. Ya Allah, kami hanya mengharap kasih sayang-Mu.”
Lalu berhenti
sejenak dan berdo’a kembali, “Melalui shalat Tahajjud ini, kurangilah kebodohan
hamba-Mu ini ya Allah. Tngkatkanlah kecerdasan hamba-Mu yang sangat bodoh ini
ya Allah, sebagaimana Engkau mencerdaskan hamba-hamba-Mu sebelum kami.
2.
Niat
Ketika
mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan bahu, bacalah kalimat takbir, Allahu
Akbar, sambil mengucapkan niat secara lisan. Kemudian, tumbuhkan kesandaran
bahwa Allah Swt sedang berada di hadapan kita, dan kita sedang menilai diri
kita. Saat itu, kita sedang memasuki “haram Allah”. Yakni kawasan ekslusif
untuj bertemu dengan-Nya langsung tanpa perantara.
3.
Qiyam
Pada tahapan
ini, pikiran kita tetap terfokus hanya kepada Allah Swt, lalu tangan kanan
diletakkan pada punggung tangan kiri tepat di atas perut dan sedikit di bawah
dada. Kemudian, membaca doa iftitah secara perlahan sambil meresapi atau
menghayati maknaya.
Setelah itu,
diteruskan dengan membaca surat al-Faatihah secara perlahan sambil menghayati
atau meresesapi maknanya.
Setelah itu,
bacalah surat al-Baqarah ayat 255 atau yang biasa disebut ayat kursi. Yat ini
berisi pengakuan atas ketidak berdayaan diri kita sebagai makhluk sekaligus
mengakui kemahabesaran Allah Swt. Tetapi, jika tidak hafal dengan ayat ini,
kita boleh membaca surat yang lain. Pilihan surat apa pun yang kita mampu, dan
lebih lagi bila kita memilih surat yang tahu maknanya.
Setelah membaca
surat, jangan langsung ruku’, melainkan disambung dengan menghiasi kalimat
takbir sambil merasakan kedekatan kepada Allah Swt. Rasakan bahwa seolah-olah
Dia ada di depan kita, menilai kita, dan hendak mengabulkan permohonan kita.
Dalam kondisi ini, biasanya orang yang mengerjakan shalat Tahajjud dapat
merasakan pengalaman spiritual yang sangat luar biasa, karena merasa sangat
dekat dengan-Nya.
4.
Ruku’
Perhatikan
posisi ruku’, yakni punggung harus lurus dan telapak tangan diletakkan pada
lutut. Lalu, membaca bacaan ruku’ sebanyak tiga kali dengan perlahan-lahan
sambil menghayati atau meresapi maknanya.
5.
I’tidal
(bangkit dari posisi ruku’)
Setelah ruku’,
lalu i’tidal dengan membaca doa seperti berikut secara perlahan-lahan sambil
menghayati atau meresapi maknanya.
6.
Sujud
Perhatikan pada
posisi ini, tujuh anggota badan , yakni wajah, kedua telapak tangan, lutut, dan
ujung kaki harus menempel sepenuhnya pada lantai. Kemudian, berdoa membaca
tasbih tiga kali sambil menghayati atau merenungi maknanya.
7.
Duduk Iftirasy
Selanjutnya
ialah duduk iftirasi di antara dua sujud dengan doa secara perlahan-lahan sabil
mengahayati atau meresapi maknanya.
8.
Sujud kedua
Cara sujud
kedua sama seperti pada posisi sujud pertama, yakni dengan menyentuhkan tujuh
anggota pada lantai, kemudian membaca tasbih tiga kali samnil mengahayati atau
merenungi maknanya.
9.
Duduk tasyahud
Setelah itu,
kita duduk tasyahud dengan membaca bacaan tasyahud sambil menghayati atau
meresapi maknanya.
10.
Salam
Tahapan
terakhir ialah mengucapkan salam. Palingkanlah muka ke kanan dan kiri sambil
mengucapkan :
السَّلاَمُ عَلَيكُمْ وَرَحْمَةُ الله
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap
pada kamu sekalian.”
c.
Muhasabah diri
Selesai mengerjakan shalat Tahajjud, selanjutnya kita bermuhasabah
diri. Saat bermuhasabah, sesalilah seluruh kesalahan atau dosa yang sudah
dilakukan, baik itu yang disengaja maupun tidak, atau dosa-dosa yang besar
maupun yang kecil. Sesalilah dan pasang wajah sebagai hamba yang sedang
bertaubat di hadapan Allah Swt. Bila perlu, menangislah sebagai wujud bahwa
kita memang benar-benar ingin bertaubat dan memohon ampun dari segala dosa atau
kesalahan.
Boleh jadi, ada di antara kita yang pernah meninggalkan shalat lima
waktu atau ibadah-ibadah lain yang diwajibkan, atau ada yang pernah berbuat
kasar kepada istri, melakukan hal-hal yang tidak pantas kepada suami, bertindak
hal-hal yang dilarang agama, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, setelah
shalat Tahajjud tidak perlu menunggu lama, segera lakukan muhasabah diri dan
memohon ampunan kepada Allah Swt.
Atau , mungkin ada juga di antara kita yang pernah berbuat kasar,
mengucapkan kata-kata kotor, tidak sopan, atau melakukan hal-hal lain kepada
orang tua, yang sekiranya membuat mereka
sakit hati. Ketahuilah, bahwa semua itu bisa membuat Allah Swt, benci atau
murka kepada kita, sehingga harapan kita untuk menggapai barakah shalat
Tahajjud tidak kunjung terwujud. Oleh karena itu, seusai mengerjakan shalat
Tahajjud, datangilah orang tua kita dan memintalah maaf kepada mereka. Cium
tangan, peluk, dan jika perlu basuh kaki mereka dengan air, sebagai tanda bakti
kita kepada mereka. Bukankah ada pesan religius yang mengatakan bahwa surga itu
di telapak kaki ibu? Dan, bukankah Allah Yang Maha Kuasa Juga berfirman di
dalam kitab suci al-Qur’an bahwa keridhaan-Nya terganung pada keridhaan orang
tua?
Namun, apabila orang tua kita sudah meninggal, maka datangilah
kuburan mereka. Menangislah dan mohonkan ampun kepada Allah Swt. Atas segala
kesalahan atau dosa yang pernah mereka lakukan selamata hidup di dunia.
Selanjutnya, mohonlah Ampun kepada-Nya, sebagai ganti permohonan maaf kepada
mereka. Terus kenang jasa-jasa mereka ketika masih hidup sambil menangis dan
mendoakan mereka.
Setelah itu, mintalah kepada Allah Swt agar memberikan kekuatan dan
kemudahan bagi kita dalam menjalani hidup di dunia. Mintalah petunjuk dan
hidayah-Nya agar kita tidak terpeleset atau terpental jauh di jalan yang
dibenci-Nya. Adukan juga segala permasalahan atau persoalan kita, baik itu yang
menyangkut masalah duniawi maupun ukhrawi (akhirat), dan mintalah kepada-Nya
supaya ditunjukan jalan yang mudah.
Hamba yang taat adalah hamba yang segera insaf bertaubat ketika
melakukan kesalahan, lalu segera melakukan amal shalih. Oleh karena itu, bagi
kita yang sudah terlanjur melakukan banyak dosa atau kesalahan, tidak usah
putus asa. Sebaliknya, lakukanlah muhasabah diri. Mintalah maaf dari segala
dosa-dosa kita, karena Dia adalah Dzat Yang Maha Pengampun, sebagaimana yang
ditegaskan dalam kitab suci al-Qur’an pada surat az-Zumar [39] : 53, berikut :
قُلْ يَعِبَادِىَ آلَّذِينَ أسْرَفُوْا عَلَى أنْفُسِهِمْ
لاَتَقْنَطُوْا مِن رَحْمَةِاللهِ إِنَّ آللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْ بَ جَمِيعًا
إِنَّهُ,هُوَ آلْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah
, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya, Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”[91]
d.
Dzikir dan Doa
Setelah bermuhabah diri, selanjutnya kita berdzikir dan membaca doa
kepada Allah Swt. Sebab, Rasulullah Saw selalu menganjurkan hal ini kepada
umatnya.
Lantas, kalimat dzikir apakah yang bisa kita baca? Kita
diperbilehkan berdzikir sesuai dengan selera masing-masing, seperti membaca
kalimat thayyibah, tasbih, takbir, tahmid, atau istighfar. Semua bacaan
dzikir inni baik, karena juga sering diamalkan oleh Rasulullah Saw setelah
shalat.
Meskipun demikian, dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dzikir
yang paling utama ialah kalimat laa ilaaha illallah,.
Setelah berdzikir, silakan membaca doa sesuai dengan yang
diharapkan. Dan, khusus bagi kita yang mengharapkan barakah shalat Tahajjud
untuk kecerdasan Akademik, ustd Yazid Al-Busthomi menyarankan untuk membaca doa
nurun nubuwwah berikut :[92]
اَللهُمَّ ذِى السُّلْطَا نِ الْعَظِيْمِ وَذِى الْمَنِّ الْقَدِ يْمِ
وَذِى الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَوَلِيِّ الكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ
الْمُسْتَجَابَةِ عَا قِلِ الحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقَّ عَينِ
القَدْرَةِ وَالنَّا ظِرِيْنَ وَعَيْنِ الاِنْسِ وَالجِنِّ وَاِنْ يَّكَادُ
الَّذِينَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَا رِهَمْ لَمَّا سَمِعوْا الذِّكْرَ
وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ وَمَا هُوَ اِلاَّ ذِكْرٌ لِلْعَا لَمِيْنَ
,وَمُسْتَجَا بُ لُقْمَا نُ اْلوَدُوْدُ ذُوالعَرُشِ المَجِدِ. طَوِّلْ عُمْرِى
وَصَحِّحْ اَجْسَا دِىْ وَاقْضِ حَاجَتِي وَاكْثِرْ اَمْوَالِى وَاَوْلاَدِى
وَحَبِّبْ لِلنَّا سِ اَجْمَعِيْنَ وَتُبَا عَدِ الْعَدَاوَةِ كُلَّهَا مِنْ بَنَي
اَدَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ.مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى لْكَفِرِ
ينَ وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَطِلُ. اِنَّ البَا طِلَ كَانَ زَهُوْقًا
. وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَّرَحْمَةٌ لِلمُؤْمِنِينَ وَلاَ
يَزِيدُ الظَّا لِمِينَ اِلاَّ خَسَا رًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ
عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى المُرْ سَلِيْنَ وَالْحَمْدُللهِ رَبِّ العَا
لَمِينَ.
“Ya Allah , Dzat yang
memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki
wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan do’a-do’a yang
mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan
mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin. Dan, sesungguhnya,
orang-orang kafir benar-benar akan tergelincir kamu dengan pandangan mereka
ketika mereka menengar al-Qur’an, dan mereka berkata, ‘Sesungguhnya, (Muhammad)
benar-benar prang yang gila, dan al-Qur’an itu tidak lain hanyalah petingatan
bagi seluruh umat. Dan , yang mengijabahi Luqmanul Hakim, dan Sulaiman telah
mewarisi Daud As. Allah adalah Dzat yang maha pengasih lagi memiliki singgasana
yang mulia, panjangkanlah umurku, sehatkanlah jasad tubbuhku, kabulkanlah
hajatku, perbanyaklah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia
(kepadaku), dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam As., orang-orang
kafir. Dan, katakanlah, ‘yang haq telah datang dan yang bathil telah musnah’.
Dan. Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang berbuat aniaya, melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah
Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang diberikan oleh orang-orang
kafir. Dan, semoga keselamatan bagi para rasul. Dan, segala puji bagi Allah
Tuhan Semesta Alam.”
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A.
Sholat Tahajjud
Shalat tahajud merupakan ibadah sunnah yang menedapatkan perhatian istimewa
dari Allah. Allah SWT. Ayat Al-Qur’an ssecara langsung menganjurkan kepada kita
untuk bertahajjud. Bertebaran ayat dalam Al-Qur’an yang menampilkan berbagai
janji, baik nerupa kjaminan terhapusnya dosa atau meninggikan derajat,[93]
Tahajjud diketahui sebagai ibadah yang ditunaikan pada malam hari, saat
setiap orang mengistirahatkan tubuhnya dari kelelahan aktivitas di siang hari.[94]
Rasulullah Saw bersabda
:
عَنْ الاعْرَج عَنْ اَبِى هُرَيرَةَ قَا ل قَا ل رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه
وسلّم اِذَانَام اَحَدُكُم عَقَدَ الشَّيطا نُ على رَأْسِهِ ثَلاَثَ عُقَد
يَضْرِبُ على كُلِّ عُقْدَةٍ لَيلاَ طَوِيلاً اى أرْقُدُ فَاِنِ اسْتَيْقَظ فَذَ
كَرَا لله انْحَلّتْ عُقْدَ ةٌ فَاِنْ تَوَ ضّأَ اىخْلّتْ عُقْدَ ةٌ اُخْرى فَاِنْ
صَلىَّ اىخَلَّتْ العُقْدُ كُلُّهَا فَيُصْبِحُ طَيِّبَ النَّفْسِ نَشِيطًا
وَالاَّ اصْيَحَ خَبِثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ
“Dari Al-‘A’raj dari
Abu Hurairah katanya: “Rasulullah saw pernah bersabda: “ jika salah seseorang
dari kamu tidur, maka syaitan mengikatnya dengan tiga ikatan. Ketiga ikatan
tersebut menjadikan ia terlelap dalam tidurnya selamam suntuk. Tetapi jika ia
terjaga kemudian ia menyebut nama Allah, maka terlepaslah satu ikatan, kemudian
ketika ia berwudlu, maka akan terlepas pula satu ikatan lagi, dan akhirnya jika
ia melakukan shalat, maka terlepas pula ikatan yang terakhir, sehingga di pagi
harinya hati orang itu akan bersih dan penuh semangat. Akan tetapi jika ia
tertidur sampai subuh, maka pagi harinya ia akan kotor jiwanya dan ia tidak
mempunyai gairah apa pun.[95]
Bahkan tidak ada terapi yang menyamai kedasyatan
shalat Tahajjud. Shalat sunnah yang satu ini menjadi piranti yang dapat mem-backup
manusia menjadi hamba yang seutuhnya. Yaitu hamba yang benar-benar mampu
mempersembahkan diri yang paling lemah dan rendah di hadapan Allah Swt. Itulah
hamba yang tidak bisa bertanggung jawab kepada selain-Nya dan meluruskan
keyakinan hati bahwa hanya kepada-Nya-lah tempat segala curah dan keluh kesah.[96]
Shalat ini termasuk kegiatan yang sulit untuk
dilaksanakan. Karena waktu pelaksanaannya, yang tidak lain adalah waktu untuk
menikmati istirahat malam. Kebiasaan dari membiasakan diri untuk melaksanakan
adalah kunci suksenya. Tidak jarang orang baru mengenal salat Tahajjud, namun
mereka yang baru mengenal islam pun banyak yang mampu melaksanakannya.
B.
Eksistensi
Sholat tahajjud dalam surat Al-Muzzammil ayat 1-10
C.
Rahasia
Tahajjud dalam meningkatkan kecerdasan Spiritual, Emosional, Intelektual
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN-SARAN
[1] Fajar kurnianto, “Menyelami Makna Bacaan Shalat”
(Jakarta : Elex Media Komputindo, 2015) hal : 9
[2] Asep Nurhalm, “buku Lengkap Panduan Shalat”, (jakarta
: Belanor, 2010), hal : 73
[3]Abdul muiz bin Nur, “Mukjizat Terapi Shalat Tahajud”(Jakarta:Pustaka
Makmur,2014), hal. 33-34
[5]Moh. Sholeh “pelatihan Shalat tahajud” (Jakarta,
Hikmah, 2008) hal:28
[6]Izzudin al-Qasan “rahasia Sholat malam” (Jombang,
Darul hikmah 2010) hal: 40
[8]Bey Arifin “terjemah Sunan An
Nasa’iy jilid II” (Semarang, CV. ASY SYIFA’) hal: 259
[9] Departemen Agama RI, Al-Qur’an Terjemah, (Bandung :
Syamil Qur’an, 2010), hal: 290
[10]Amrin Ro’uf “Tips-Tips mudah agar bisa bangun malam” Jogjakarta,
bening 2011) hal:133-134
[11] Departemen Agama RI, Al-Qur’an terjemah, (Bandung,
syamil Qur’an, 2010) hal: 416
[12] Yazid Al-Bustomi, Ragam pantangan dan anjuran
tahajjud, 2012, Jogjakarta hal:23
[13]Mahrys Ali, “IRSYADUL IBAD”
Surabaya” (Mutiara Ilmu) hal:162
[14]Ary Ginanjar “ESQ” (Jakarta, Arga, 2003) hal:57
[15]Desmita “psikologi perkembangan” (Bandung, rosda,
2012) hal: 115-116
[16]Agus Ngermanto, quantum quetient (Bandung,Nuansa
2005), hal: 98
[17]
Muhammad ali, muhammad asrori
“Psikologi remaja”(Bumi Aksara, Jakarta, 2010) hal 26-27
[18]
Sugiyono “metode penelitian pendidikan” (Bandung, Alfabeta 2014) hal.3
[20]
Nasution “metode research” (PT
bumi aksara, jakarta 2009 ) hal : 106
[21]
Sugiyono “metode penelitian
pendidikan” (alfabeta, bandung 2014) hal, 329
[22]
Burhan bungin “metodologi penelitian sosial” (airlangga university
press, surabaya 2001) hal, 292-293
[24]Departemen Agama RI, Al-Qur’an terjemah, (Bandung,
syamil Qur’an, 2010) hal: 4
[25]Fajarkurnianto, “Menyelami Makna Bacaan Shalat”
(Jakarta : Elex Media Komputindo, 2015) hal : 10-11
[26]Yazid Al-bustomi “Tahajjud untuk kecerdasan
Akademikmu” (Jogjakarta, Diva press 2012) hal: 99-100
[28]Fajar Kurnianto “Menyelami Makna Bacaan Sholat” (Jakarta,
Gramedia 2015) ha:13
[34]Izzudin al-Qasam “Rahasia Sholat Malam” (Jombang,
Darul hikmah.2010) hal : 38
[35]Departemen Agama RI. Al-Qur’an danTerjemahnya,CV.
KaryaInsan Indonesia (KARINDO), 2004. hlm. 753
[36]Moh . sholeh “Pelatihan Shalat Tahajjud” (Jakarta,
Mizan Publika, 2008) hal : 74
[37] Abdul Muiz bin Nur “Mukjizat Terpi Shalat Tahajjud” (jakarta,
Pustaka Makmur 2014) hal : 8
[38]Bey arifin “terjemah sunan an
nasa’iy” (semarang, ASY SYIFA’) hal: 267
[39]Haviva Abu Bakar “dengan Shalat Tahajjud”
(jogjakarta, Diva press 2013) hal: 70-71
[40] Ahmad Musthafa Qasim “ Bukan Sholat Biasa “ (Jakarta,
Darul Fadilah, 2004) hal : 21
[41]Abdul muiz bin nur “mukjizat terapi shalt tahajud” (Jakarta,
Pustaka makmur ) hal :6-8
[42]Abdul waid “akibat-akibat fatal meremehkan shalat
tahajjud” (Jogjakarta, DIVA press 2013) hal:108
[43]Izzudin al-Qasam “rahasia sholat malam” (Jombang, darul
hikmah 2010) hal: 79
[44] Abdul muiz bin nur “Mukjizat Terapi Sholat Tahajjud “
(jakarta, Pustaka Makmur 2014 ) hal : 78-79
[45]Departemen Agama RI. Al-Qur’an danTerjemahnya,CV.
KaryaInsan Indonesia (KARINDO), 2004. hlm. 846
[46]Manshur Ali Nashif “Mahkota
Pokok-Pokok Hadist Rasulullah SAW” (Bandung, SINAR BARU 2006) hal: 1011
[47]Beu arifin “sunan an nasa’iy”
(semarang ASY SYIFA’) hal: 270
[48]Izzudin al-Qasam, rahasia sholat malam”, (Jombang,
Darul hikmah,2010), hal 57
[49] Al bany Hasan, The Power Of Night Shalat Tahajjud,
(Jakarta, Wahyumedia, 2012), hal 28
[52] Mahmud asy-Syafrowi, Op-cit , hal 86
[53]Moh. Sholeh “Pelatihan Sholat Tahajjud” (Jakarta,
Mizan Publika, 2008) hal:239-254
[54]Departemen Agama RI. Al-Qur’an danTerjemahnya,CV.
KaryaInsan Indonesia (KARINDO), 2004. hlm. 396
[55]Departemen Agama RI. Al-Qur’an danTerjemahnya,CV.
KaryaInsan Indonesia (KARINDO), 2004. hlm. 753
[56]Departemen Agama RI. Al-Qur’an danTerjemahnya,CV.
KaryaInsan Indonesia (KARINDO), 2004. hlm. 588
[57]Moh.Sholeh ,op-cit. Hal. 118
[59]Soetanto soepiady “Rahasia ank genius” (Surabaya,
Java Pustaka Mrdia Utama, 2011) hal. 1
[60] Desmita “psikologi perkembangan” (Bandung, remaja
rosdakarya,2012) hal.102-103
[61]Agus Nggermanto “Quantum Quotient” (Bandung,
Nuansa. 2005) hal: 117-118
[62] Desmita “Psikologi Perkembangan”(Bamdung, rosda,
2012) hal.115-116
[63]Agus ngermanto “Quantum Quotient” (Bandung,
Nuansa, 2005) hal. 98
[64]
Imam malik “pengantar Psikologi
Umum” (Yogyakarta, sukses offset, 2011) hal: 103-104
[65]
Ary ginanjar “rahasia sukses
melejitkan ESQ Power” (ARGA, jakarta 2003) hal: 60
[66] Scott hagwood “rahasia melejitkan daya ingat otak
dalam 7 hari” (jogjakarta, Diva press, 2012), hal. 39-47
[67]Abdullah shonhaji “terjemahsunan
ibnu majah” (Semarang, ASY SYIFA’) hal:182-183
[68]Departemen Agama RI. Al-Qur’an danTerjemahnya,CV.
KaryaInsan Indonesia (KARINDO), 2004. hlm. 341
[70]
Departemen Agama RI, Al-Qur’an terjemah, (Bandung,
syamil Qur’an, 2010) hal: 574
[71]
Yazid al-busthomi “Aktivasi Tahajjud untuk kecerdasan akademikmu” (Yokyakarta,
DIVA press, 2016) hal: 79-85
[72]
Izzudin al Qasam “Rahasia Sholat Malam” (Jombang, Darul hikmah ,2010)
hal : 16-17
[73]
Yusuf Khaththar Muhammad “Mukjizat Ahalat Tahajjud” (Sukoharjo, WIP,
2014) hal : 71-74
[74]
Diriwayatkan oleh bukhari (1) dan muslim (1907)
[75]
Diriwayatkan oleh nasa’i (1786), ibnu majah (1344), dan hakim (1/311)
[76]
Diriwayatkan oleh muslim (770)
[78]
Diriwayatkan oleh bukhari (512) dan muslim (744)
[79]
Diriwayatkan oleh muslim (767)
[81]
Di riwayatkan oleh bukhari (39)
[82]
Di riwayatkan oleh bukhari (213)
[83]
Shahih muslim bi syarhin nawawi (VI/74)
[84]
‘Aunul Ma’bud (IV/213)
[85]
Izzydin al Qasam “Rahasia Sholat Malam” (Jombang, Darul hikmah ,2010)
hal : 79
[86]
Yusuf Khaththar muhammad”Mukjizat Shalat tahajjud” (Sukoharjo, WIP,
2014) hal : 100-103
[89]
Yazid Al-Busthomi, “Ragam Pantangan & anjuran Shalat Tahajjud” (Jogjakarta,
DIVApress,2012) hal : 23-26
[92]
Yazid Al-Busthomi “Aktivasi Tahajjud” (yogyakarta, DIVA Press, 2016) hal
:143-172
[93]Moh . sholeh “Pelatihan Shalat Tahajjud” (Jakarta,
Mizan Publika, 2008) hal : 74
[94] Abdul Muiz bin Nur “Mukjizat Terpi Shalat Tahajjud” (jakarta,
Pustaka Makmur 2014) hal : 8
[95]Bey arifin “terjemah sunan an
nasa’iy” (semarang, ASY SYIFA’) hal: 267
[96]Haviva Abu Bakar “dengan Shalat Tahajjud”
(jogjakarta, Diva press 2013) hal: 70-71
EmoticonEmoticon